GridPop.ID - Kasus pembunuhan dan mutilasi Fera Oktaria masih dalam penyelidikan dan belum menemukan titik terang.
Terduga pelaku yakni Prada DP pun masih belum ditemukan dan menjadi buronan.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (30/5/2019), Kodam II Sriwijaya bekerjasama dengan Polda Sumsel terus melakukan penyelidikan untuk segera menemukan Prada DP.
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan memastikan pencarian akan terus dilakukan.
Bahkan pihaknya juga sudah menempatkan anggota Intel untuk mengawasi rumah orangtua dan kerabat dari DP.
"Terakhir, terdeteksi di Muba. Sejauh ini, masih dilakukan pencarian dengan mengerahkan Intel, Denpom dan jajaran Koramil. Kami menyakini DP masih di Sumsel,"ujarnya saat ditemui usai membuka bazar murah di Makodam, Selasa (28/5/2019) kemarin.
Hal ini mendapat tanggapan positif dari pihak keluarga Fera Oktaria yang merupakan korban dari dugaan pembunuhan yang dilakukan Prada DP.
Suhartini (50) ibu kandung Fera sangat mendukung sekaligus berterimakasih atas perhatian pihak TNI maupun Polri terhadap kejahatan yang menimpa anak bungsunya itu.
"Saya berharapnya kasus ini cepat diselesaikan dan pembunuh anak saya bisa segera tertangkap,"ujarnya, Rabu (29/5/2019).
Sepeninggal Fera untuk selama-lamanya, Suhartini mengaku sangat merindukan anak bungsunya itu.
Dia mengaku, rasa rindunya sedikit terobati dengan cara tidur di kamar Fera saat masih tinggal bersamanya.
"Sejak Fera meninggal, saya yang tidur di kamarnya. Tidak tahu kenapa, tapi saya maunya tidur di sini. Bisa sambil lihat foto-foto dia," ujarnya.
Suhartini mengaku tidak habis pikir pada kejadian buruk yang menimpa anaknya.
Sebab terakhir kali dia bertemu dengan Fera, anak bungsunya terlihat dalam keadaan sehat tanpa ada sakit sedikitpun.
"Tapi tiba-tiba dia (Fera) hilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal mengenaskan, orang tua mana yang hatinya tidak hancur," ujarnya.
Meski sudah mengikhlaskan kepergian Fera, namun Suhartini mengaku masih kerap kali teringat pada kebiasaan dan rutinitas sehari-hari anaknya tersebut.
"Biasanya sebelum kerja selalu pamit minta izin sama saya, kalau pagi dia di rumah. Banyaklah hal-hal yang biasa saya ingat tentang dia," ungkap Suhartini dengan suara lesu.
Belum tertangkapnya Prada DP yang diduga kuat telah menghabisi nyawa dan mutilasi Fera Oktaria, memberikan kesedihan mendalam bagi keluarga termasuk sang ibu.
Dikutip dari Tribun Sumsel, saat ditemui media, Suhartini pun nampak lemas dengan wajah pucat.
"Gimana, sudah tertangkap belum dia (Prada DP),"ujar Suhartini secara spontan ketika melihat Tribunsumsel.com mendatangi rumahnya, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga: Bukan Sugeng, Polisi Ungkap Fakta Baru Penyebab Kematian Wanita Korban Mutilasi di Malang
Saat mendengar pengejaran terhadap Prada DP masih dilakukan hingga kini, tampak mata Suhartini langsung berkaca-kaca menahan tangis.
"Kenapa susah sekali nangkap anak itu,"ujarnya dengan suara lesu dan langsung menundukkan kepalanya
Suhartini mengaku perasaannya menjadi campur aduk saat mengingat perbuatan Prada DP.
"Saat-saat terakhir Vera yang terus saya ingat. Pasti dia kesakitan, ketakutan, Astaghfirullah sedih saya kalau membayangkan itu,"tuturnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Kesedihan itu berimbas pada keseharian Suhartini yang kini lebih banyak duduk dan memilih tidak banyak beraktivitas.
"Tahun ini saya tidak mau bikin kue. Saya tidak ikut lebaran, sudah tidak ada semangat lagi. Ya biarlah, sudah tidak ada gairah lagi mau ngapa-ngapain," ujarnya.
Suhartini mengaku saat ini dia lebih banyak duduk di dalam rumah sembari terus berdoa agar pelaku pembunuh anaknya cepat ditangkap dan diadili setimpal dengan perbuatannya.
"Iya saya maunya cepat ditangkap. Bahkan kalau dia (Prada DP) sudah mati, itu belum bisa membayar sakit hati saya. Apalagi dia masih hidup dan berkeliaran di luar sana. Sakit hati saya sudah terlalu dalam sama dia," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, mayat Fera ditemukan tanpa busana dalam keadaan tangan yang telah terpotong-potong di sebuah kamar penginapan pada Jumat (10/5/2019).
Perempuan yang bekerja sebagai kasir minimarket itu ditemukan dalam kamar nomor 06 Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindolo RT 05/RW 03, Keluragan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ditemukan bekas menghitam pada wajah Fera yang diduga telah mengalami kekerasan sebelum dibunuh. (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar