GridPop.ID - Ani Yudhoyono telah kembali ke pengkuan Yang Maha Kuasa pada Sabtu (1/6/2019).
Almarhumah telah menyelesaikan perjuangannya melawan sakit kanker hati selama kurang lebih empat bulan.
Kendati demikian, kepergian Ani Yudhoyono menghadap Sang Khalik tak lantas membuat kenangan mengenai dirinya hilang.
Banyak cerita inspiratif semasa hidup Ani Yudhoyono yang bisa dijadikan teladan.
Dengan cara seperti itu, Ani Yudhoyono masih hidup di hati keluarga dan masyarakat Indonesia.
Salah satu kisah seputar kehidupan Ani Yudhoyono ialah mengenai pernikahannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menariknya, putri Sarwo Edhie Wibowo, mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) atau dulu disebut Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat (RPKAD) itu menikah bersama dua saudari kandung lainnya.
Bukan hanya Ani Yudhoyono, saat itu Sarwo Edhie menikahkan tiga putrinya sekaligus.
Ani Yudhoyono mengisahkan cerita pernikahannya itu melalui buku "Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit" yang ditulis Alberthiene Endah terbit tahun 2010.
Dalam buku itu, Ani Yudhoyono secara gamblang menjelaskan alasan kenapa ayahnya, yang dipanggil dengan sebutan Papi, menikahkan ketiga putrinya sekaligus.
"Begini anak-anakku, kalian bertiga sudah cukup umur untuk menikah. Papi juga tahu, kalian sudah punya kekasih yang baik untuk dijadikan suami. Jadi, kenapa tidak diresmikan saja bertiga sekaligus," ujar Sarwo Edhie pada tiga putrinya seperti yang diceritakan Ani Yudhoyono dalam buku tersebut dikutip dari Warta Kota.
Ketiga putri yang dimaksud adalah Wrahasti Cendrawasih atau biasa disapa Mbak Titiek yang lahir 6 Juli 1951, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) lahir 6 Juli 1952, dan Mastuti Rahayu (Tuti) yang lahir pada 15 Juli 1953.
Saat itu, Wrahasti Cendrawasih berpacaran dengan Letjen (Purn) Erwin Sudjono (lulusan Akabri 1975).
Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono berpacaran dengan Susilo Bambang Yudhoyono (lulusan Akabri 1973).
Dan Mastuti Rahayu berpacaran dengan Kolonel (Purn) Hadi Utomo (lulusan Akabri 1970).
Anak pertama Sarwo Edhie Wibowo juga perempuan, yakni Wijiasih Cahyasasi (Mbak Wiwiek) yang lahir pada 27 Januari 1950 di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.
Wijiasih Cahyasasi sudah lebih dahulu menikah di Korea Selatan.
Ani Yudhoyono pun membongkar tiga alasan sang ayah menikahkan tiga putrinya sekaligus.
1. Sarwo Edhie Tidak Mau Sering Tinggalkan Tugas
Sarwo Edhie saat akan menikahkan ketiga putrinya itu sedang menjabat sebagai Dubes di Korea Selatan.
"Papi ini ditugaskan negara untuk bekerja di Seoul. TIdak enak kalau Papi harus bolak balik minta cuti untuk menikahkan kalian," ungkap Sarwo Edhie memberi alasan yang dituturkan Ani Yudhoyono.
2. Tidak Ingin Anaknya Dilangkahi
Alasan kedua, Sarwo Edhie Wibowo juga tidak ingin dalam pernikahan itu ada anaknya yang dilangkahi atau diloncati oleh adiknya.
Kebetulan saat itu, SBY sudah menyatakan kesiapannya untuk menikahi Ani Yudhoyono.
SBY sepulangnya dari pelatihan militer di Amerika Serikat, langsung mampir ke Seoul, Korsel, bertemu Sarwo Edhie sekaligus meminta izin menikahi Ani.
"Kalau aku menikah, hendaknya setelah Mbak Titiek menikah. Nah, karena aku sudah diap ke pelaminan, kenapa tidak sekalian saja Mbak Titiek dan Tuti sekaligus," ujar Ani Yudhoyono.
3. Efisiensi atau Irit Biaya
Sarwo Edhie dikenal sebagai jenderal yang idealis, tidak mau memanfaatkan jabatan dan hidup sederhana.
Karena itu, perhitungan efisiensi atau menghemat biaya pun ia terapkan saat akan menikahkan ketiga putrinya tersebut.
Baca Juga: Cerita Para Penggali Kubur Ani Yudhoyono: Tanahnya Empuk, Mungkin Bu Ani Banyak Amal Ibadahnya
"Lagi pula, kalau kalian dinikahkan bersama, dampaknya juga lebih efisien. Irit biaya," kata Sarwo Edhie saat bicara kepada ketiga putrinya.
Tanggal 29 Juli 1976 mereka melakukan siaraman dan akad nikah Ani Yudhoyono-SBY serta kakak dan adik Ani Yudhoyono berlangsung 30 Juli 1976.
Tanggal 31 Juli 1976 digelar resepsi pernikahan di Bali Room, Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Ani menceritakan suasana ramai di rumahnya di Kompleks Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, karena berkumpul empat keluarga (keluarga Sarwo Edhie dan tiga calon besannya).
Baca Juga: Inilah Jadwal Prabowo Bertemu SBY untuk Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Ani Yudhoyono
"Mengenang bagaimana kondisi kami, kakak beradik yang menjadi tiga pengantin, benar-benar menggelikan," ujar Ani Yudhoyono.
Sebagaimana diketahui, Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat.
Kondisi terakhir kesehatan Ani Yudhoyono sempat mengalami penurunan hingga harus dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU).
Selama empat bulan terakhir, Ani Yudhoyono berjuang melawan kanker darahnya hingga menghembuskan napas terakhir. (*)
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar