GridPop.ID - Bukan hanya barang jualannya, pedagang keliling di Pekalongan ini mencuri perhatian karena penampilannya yang tidak sembarangan.
Selama empat bulan terakhir ini, pemuda di Pekalongan menjual mi lidi keliling dengan dandanan necis seperti orang kantoran.
Tak ayal, penampilannya tersebut sukses mencuri perhatian para pembeli dan melarisi dagangannya.
Baca Juga: Panglima TNI Minta Penahanan Mantan Danjen Kopassus Ditangguhkan, Ini Alasannya
Melansir dari Kompas.com, penjual mi lidi bernama Sutrisno (23) ini selalu disibukkan dengan menggoreng mi lidi setiap paginya.
Warga Perumahan Tanjung, Tirto, Kabupaten Pelakongan, Jawa Tengah ini menyiapkan dagangannya bersama ibu dan adiknya sebelum dijajakan pada sore hari.
Dengan rapi, mi lidi dibungkus satu per satu ke dalam plastik dengan variasi harga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per plastiknya.
Usai menggoreng dan menyiapkan mi lidi yang dibungkus satu per satu dari pukul 10.00-13.00 WIB, saatnya Sutrisno mandi dan bersiap untuk menjajakan barang dagangannya.
Pemuda yang memiliki tinggi badan 175 senctimeter dan berkulit putih itu memasukan satu per satu dagangannya ke dalam boks yang ada di belakang sepeda motor.
Tak lupa, ia juga menyiapkan bumbu mi lidi yang menjadi pilihan pembeli.
Yang menarik, pemuda yang akrab dipanggil Reno itu akan berkeliling menjual barang dagangganya memakai kemeja putih.
Bahkan, ia juga mengenakan dasi merah dan sepatu pantofel layaknya orang kantoran.
Berpenampilan perlente tersebut sudah dilakoninya selama 4 bulan dengan berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Baca Juga: Terlalu Kuat Memijat, Tukang Pijat Ini Dibunuh Pelanggannya Sendiri, Begini Kisahnya
"Biasanya mangkal di sekitaran Alun-Alun Pekalongan, kalau hari Minggu di lapangan Mataram Kota," kata Reno, Kamis (20/6/2019).
Menurutnya, memakai pakaian bak orang kantoran bukan tanpa sebab.
Dulu, sewaktu masih bekerja di pabrik, ia juga berjualan mi lidi keliling.
Namun, suatu saat dirinya lupa tidak melepas pakaian kantornya saat berjualan keliling mi lidi.
"Saat itu, lupa mencopot seragam yang rapi pas jualan mi lidi. Malah banyak yang membeli barang dagangannya karena melihat rapi dan bersih. Banyak juga yang membeli turun dari mobil karena mungkin penampilan saya menarik perhatian," ujar dia.
Awalnya, Reno terbiasa membeli makanan ringan tersebut sehingga ia pun kini berjualan mi lidi keliling.
Muncul ide ia berjualan dan keluar dari perusahaan tempat ia bekrja karena hasilnya yang lumayan untuk menghidupi keluarganya.
"Saya tulang punggung keluarga, ibu menjahit dan dua adik saya ada yang sekolah. Sementara bapak lagi sakit sehingga membuat saya harus bekerja keras," ujar Reno.
Dengan pekerjaan itu, Reni bisa memperoleh Rp 150.000-Rp 200.000 per harinya.
Saat berada di Alun-Alun Kota Pekalongan, Reno terlihat tidak canggung melayani pembeli yang kebanyakan penasaran.
Bahkan, sejumlah pembeli sengaja memfoto Reno ketika sedang berjualan mi lidi.
Salah seorang warga Pekalongan, Udin (37), mengaku kagat karena awalnya Reno bukan yang menjual mi lidi.
Baca Juga: Begini Jawaban Jokowi Soal Tuduhan Kubu Prabowo dalam Sidang Mahkamah Konstitusi
Bahkan, ia mencari penjual mi lidi dan bertanya pada Reno yang memang bergaya rapi dan necis.
"Kirain bukan dia (Reno) yang berjualan, tapi strategi marketingnya bagus juga sih," kata Udin.
Penampilan necis para penjual layaknya Reno bukan pertama kali terjadi di Indonesia.
Dikutip dari Kompas Travel, sebelumnya ada penjual di ITC Mangga Dua, Jakarta, bernama Ie Suan yang tampil nyentrik saat menjajakan dagangannya.
Wanita asal Pontianak, Kalimantan Barat itu tampil dengan riasan di wajah yang pasti membuat orang yang berpapasan dengannya bakal tersenyum.
Dari penampilannya, alis dan bulu matanya yang paling mencolok.
Sedangkan rambutnya disanggul tinggi seukuran wajahnya ditambah dengan hiasan warna perak berbentuk bunga. (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas Travel |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar