Persediaan bahan makanan seperti beras dan minyak goreng serta stok obat-obatannya pun telah habis dipakai.
Meski rekannya memutuskan untuk turun ke kota Wasior untuk berjalan kaki, Patra tetap bertahan dan tinggal seorang diri.
Pemuda kelahiran 1988 terus memberikan pelayanan medis dengan kondisi yang apa adanya.
Ia juga mengisi hari-harinya dengan berinteraksi dengan warga sekitar, berkunjung ke rumah warga, bermain bersama pemuda setempat hingga ikut berkebun bersama warga.
"Tiap sore dia pergi dengan anak-anak menyanyi-menyanyi," kata seorang warga Oya yang dikisahkan Kepala Puskesmas Naikere Tomas Waropen di Wasior, Minggu (24/6/2019).
Sembari menunggu helikopter yang tak kunjung tiba, Patra akhirnya jatuh sakit dan kondisinya semakin memburuk.
Source | : | Kompas.com,Facebook,GridHot.ID,Antaranews |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar