GridPop.ID - Sebagai kepala negara, seorang pemimpin tetap mendapatkan gaji sesuai pekerjaannya.
Gaji kepala negara tersebut juga diterima oleh Ratu Elizabeth II yang telah bertahun-tahun memimpin Inggris.
Meski sudah memiliki berbagai fasilitas kerajaan, tak disangka gaji Ratu Elizabeth II tidak bisa dibilang sedikit.
Baca Juga: Meski Anak Tiri, Ini Bukti Sayang Sonny Septian Pada Anak Galih Ginanjar! Bikin Terharu
Melansir dari Kompas.com, Kamis (27/6), sebagai pemimpin monarki Inggris selama 67 tahun, Ratu Elizabeth II merupakan salah satu tokoh paling dikenal di dunia.
Hal yang wajar jika semua orang tertarik dengan kehidupannya.
Meski semua kebutuhannya sudah ditanggung negara, tetapi Ratu juga memiliki gaji yang jumlahnya tidak sedikit.
Jumlah uang yang dihasilkan setiap tahun oleh Ratu bervariasi.
Seperti yang dicatat CNN Money, istri Pangeran Philiph ini memiliki tiga sumber pendapatan utama yakni dari Sovereign Grant, Duchy of Lancaster Estate serta properti dan investasi pribadinya.
Sovereign Grant adalah jumlah tahunan yang diberikan kepada raja oleh pemerintah.
Pendapatan ini tentunya berasal dari uang pajak warga negara Inggris.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung pemimpin kerajaan dan sisa tugas resmi keluarga kerajaan.
Pada 2016 hingga 2017, sang ratu menerima 54 juta dollar AS atau Rp 763 miliar.
Jumlah tersebut rupanya berubah setiap tahunnya.
Baca Juga: Galih Ginanjar Bongkar Aib Mantan Istri, Begini Tanggapan Mengejutkan dari Barbie Kumalasari
Pada tahun 2017 hingga 2018, Ratu mendapat dana yang lumayan dari pemerinta sebesar 58 juta dollar AS atau Rp 820 miliar.
Seperti yang disebutkan, Ratu juga mendapatkan dana dari The Duchy of Lancaster yang merupakan perumahan, pertanian, dan kawasan komersial.
Pada tahun fiskal 2018, pundi-pundi Ratu bertambah sekitar Rp 381 milliar dari pendapatan tersebut.
Baca Juga: Viral Kunci Setang Motor ke Kanan Bikin Maling Motor Menyerah, Ini Videonya
Selain itu, Ratu juga memiliki aset pribadi, termasuk koleksi perangko yang berharga, properti Kastil Balmoral di Skotlandia dan Perkebunan Sandringham di Norfolk.
Pada Mei 2019, tak lama setelah kelahiran cicitnya yang kedelapan, majalah Forbes memperkirakan total kekayaan Ratu Elizabeth II sebesar 500 juta dollar AS atau Rp 7 triliun.
Ratu memang tinggal di istana megah, memiliki banyak koleksi permata, koki pribadi, kepala pelayan dan pembantu rumah tangga.
Kendati demikian, ia juga memiliki kebiasaan berhemat dalam pengeluaran.
Yang termasuk dalam pengeluaran Ratu antara lain gaji semua anak-anaknya, kecuali Pangeran Charles yang menghasilkan uang sendiri dari the Duchy of Cornwall, sebagai hasil jerih payahnya menjalankan tugas kerajaan.
Ratu menggunakan uang dari Sovereign Grant dan The Duchy of Lancaster untuk membayar kembali Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward atas waktu yang mereka luangkan ketika bekerja atas nama keluarga.
Dia juga harus membayar gaji staf istana namun upah yang diberikannya saat itu dianggap cukup rendah.
Akibatnya, tahun 2015 anggota staf mengancam akan mogok jika mereka tidak mendapat kenaikan gaji.
Nampaknya, permintaan tersebut dikabulkan karena tidak ada satupun anggota staf yang keluar dari Istana Buckingham.
Selain itu, sang ratu juga selalu memberikan uang ketika kolekte di kebaktian minggu.
Hal itu adalah salah satu momen langka di mana ratu membawa uang tunai.
Berbeda pula dengan gaji yang diterima oleh Presiden Amerika Serikat Donal Trump.
Dikutip dari Tribun Kaltim, pemimpin Negeri Paman Sam itu justru menerima gaji rendah.
Pasalnya, Donald Trump menolak gaji presidennya sebesar $ 400.000 per tahun atau sekitar Rp5 Miliar.
Ia mengatakan gaji per tahunnya akan menjadi $ 1 saja.
Maklum saja kekayaan Trump diluar menjadi presiden adalah $ 3 Miliar (Rp41 Triliun), jadi ia mampu bekerja tanpa imbalan.
Sebelumnya, Herbert Hoover dan John F. Kennedy juga bekerja secara gratis. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kaltim |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar