Kemudian dia menulisnya di dalam bukunya Kehidupan dan Petualangan George Nidever, Nidever menggambarkan Juana saat ditemukan sebagai "wanita tua" yang sibuk membuang kotoran ikan paus.
Baca Juga : Persalinannya Dianggap Janggal, Meghan Markle Dituding Berbohong dan Lakukan Konspirasi
Alih-alih melarikan diri saat ditemukan, Juana justru tersenyum dan membungkuk, kemudian berbicara pada mereka dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.
"Dia berusia sekitar 50 tahun, wajahnya menyenangkan dia terus tersenyum, pakaiannya terdiri dari satu pakaian kulit," tulis catatan Nidever.
Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria, namun banyak disebutkan dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri.
Baca Juga : Mengaku Sering Sakit-sakitan, Begini Kisah Tukang Sol Sepatu Berusia 98 Tahun yang Cari Uang Demi Keluarga
Saat penyelamat tiba tahun 1853, dia ditemukan telah membangun gubuk dari tulang ikan paus yang dan mungkin juga tinggal di gua di sekitaran lokasi itu.
Dia jelas tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dan tidak bisa dipahami, karena itu dia tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan.
Sampai saat itu para ilmuwan tidak mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh Juana Maria.
Dengan ditemukannya Juana, hal itu juga memperkuat fakta bahwa Juana Maria adalah anggota suku terakhir yang ditemukan masih hidup.
Tetapi, setelah ditemukan dan melakukan kontak dengan manusia lagi tahun 1853, dia hanya bisa menikmati 7 minggu waktu yang cukup singkat.
Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.
Source | : | Medium,intisari |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Grid. |
Komentar