Beruntung, fisik sehat dan kuart Chodirun masih mendukung untuk bekerja.
Serupa tetapi berbeda dengan Chodirun, seorang tukang becak di kawasan Pasar Beringharjo dan Taman Budaya Yogyakarta (TBY) bernama Wawan punya nasib berbeda.
Dilansir dari Kompas.com, (3/8/2019), Wawan tak putus asa menawarkan jasanya kepada orang-orang yang melintas dengan sumringah.
Padahal dari pagi sampai siang, ia belum mendapatkan satu pun penumpang.
"Nama saya Wawan Setiawan. Wah hari ini masih sepi mas," ujar Wawan Setiawan saat ditemui di tempat mangkalnya di seberang TBY, Jumat (2/8).
Becak milik Wawan memang nampak berbeda dengan lainnya, di mana ada dua buah kruk di sisi kanan becak.
Kruk penyangga kaki tersebut ternyata untuk membantunya berjalan karena kaki kanan Wawan sudah diamputasi.
Namun meski dengan keterbatasan fisik, pria 48 tahun ini tetap semangat mencari nafkah dengan menjalankan profesinya sebagai tukang becak.
Setiap kali mengantar penumpang, Wawan mengayuh becaknya dengan kaki kirinya padahal becaknya tanpa dimodifikasi.
"Kalau ngayuh becak dengan satu kaki. Ya berat, tapi tidak masalah, karena sudah terbiasa mas," ungkapnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar