Dikutip dari Kompas.com, (16/8/2019), di balik keberhasilannya mengikuti seleksi ketat dan berbagai pelatihan serta bimbingan, perjuangan Asraf ternyata tidaklah mudah.
Muhamat Asraf merupakan seorang anak yatim yang tinggal bersama ibunya di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.
Bocah kelahiran tahun 2002 itu anak bungsu dari tiga bersaudara. Saat ini ia duduk di bangku kelas 2 di SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.
Ibu Asraf bernama Atik mengaku tidak menyangka anaknya bisa lolos menjadi Paskibraka nasional. Saat ini anaknya sudah berada di Jakarta.
"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh saya tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat," ucap Atik saat diwawancarai wartawan di rumahnya, di Desa Bina Baru, Rabu (14/8/2019).
Baca Juga: Prada DP Mengaku Pernah Hamili Fera Oktaria dan Tak Menyukai Sherli Tapi Tetap Ikut Dengannya!
Atik yang bekerja serabutan ini, mengaku mendukung penuh anaknya untuk ikut Paskibraka. Mulai dari seleksi dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.
"Saya bilang ke dia, kalau memang mau jadi anggota Paskibraka, berlatihlah dengan tekun dan sungguh-sungguh," kata Atik.
Asraf sempat merasa minder dan sedih, karena tidak memiliki sepatu untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional. Tapi, orangtuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu tersebut.
Namun, ibunya tidak menyerah. Atik meminjam sepatu tetangganya yang sudah robek, agar anaknya bisa ikut seleksi.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar