Sehari-hari, Yanti harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya. Ia harus menyisihkan uang untuk beberapa keperluan.
Untuk setoran kepada pemilik angkot, Yanti harus menyisihkan Rp 100 ribu per hari. Ia kemudian juga harus menyisihkan pengeluaran untuk susu, Rp 14 ribu per dus.
Setiap bulannya, Yanti juga membayar sewa rumah kontrakan, sebesar Rp 300 ribu.
Belum lagi untuk sewa lahan di mana angkotnya diparkirkan di sebuah halaman dekat rumah kontrakannya. Yanti harus menyisihkan Rp 5.000 per hari untuk sewa lahan parkir.
Tak ketinggalan, ia juga harus menyisihkan uang untuk bensin angkotnya Rp 100 ribu per hari.
Perjuangan Yanti sebagai ibu tak berhenti sampai di situ. Setiap hari, ia harus bangun dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Karena Kanker Otak, Makanan Sejuta Umat Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebabnya
Kemudian, ia juga harus mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.
Barulah pada pukul 06.00 WIB, Yanti bersama bayinya pergi menggunakan angkot di parkiran.
Setelah itu Yanti akan mencari nafkah dengan mengemudikan angkotnya sampai pukul 16.00 WIB. Karena itu, pukul 17.00 WIB, Yanti sudah kembali ke rumah.
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar