Setelah hasil cek kromosom keluar, langkah selanjutnya AR harus sesegera mungkin menjalani operasi kelamin.
"Harapan keluarga agar AR bisa cepat-cepat dioperasi. Kita sedang sana-sini mencari donatur untuk biayanya," ucapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Kankan Sumpena menyebutkan kondisi yang dialami AR tergolong langka.
Kendati kondisinya dapat dikatakan belum mendesak, tapi perlu segera dilakukan tindakan operasi agar AR tidak minder atau kebingungan atas kondisi tubuhnya.
"Terlebih anak ini sekarang tengah memasuki tahap palis pada tahapan perilaku psikoseksualnya. AR saat ini ada di usia yang sedang masanya toilet training," tutur Kankan kepada wartawan.
Pihaknya sendiri sejauh ini hanya bisa memberikan rujukan atau rekomendasi kepada pihak terkait.
Ia berharap seluruh pihak membantu secara bersama-sama karena upaya penanganan bocah malang tersebut tidak bisa ditanggung oleh satu pihak saja.
"Kami juga mencari-cari informasi terkait penanganan kelamin ganda ini, tapi karena terbilang langka jadi jarang ada bantuan. Bantuan-bantuan dari pihak yayasan juga susah ditemukan," tandasnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar