GridPop.ID - Kepergian Presiden Ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie pada Rabu (11/9/2019), seolah membawa keluarga menjadi sorotan.
Di tengah kesedihan yang melanda bangsa, muncul sosok yang mencuri publik.
Dia adalah anak kedua dari Bj Habibie, yakni Thareq Kemal Habibie yang mencuri perhatian karena penampilannya yang khas.
Saat itu, Thareq memakai penutup mata seperti 'Nick Fury' di film Avengers atau seperti bajak laut.
Dikutip dari Antara via Tribun Timur, putra pertama BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengatakan adiknya mengidap glaukoma yakni penyakit yang merusak bagian retina mata.
Ilham Habibie juga mengatakan pesan berantai yang menyebut BJ Habibie akan mendonorkan kornea matanya untuk Thareq Habibie adalah informasi hoaks.
"Penyakitnya retina, kalau kornea bukan penyakitnya Thareq, kalau kita pakai bahasa kekinian itu adalah hoaks, tidak mungkin (menyembuhkan kerusakan retina mata dengan cara donor), mungkin dengan cara yang lain, dan itu belum di temukan," kata Ilham Habibie di Jakarta, Jumat.
"Itu tidak bisa digantikan, dengan teknologi hari ini tidak bisa, sekali rusak selalu rusak, belum ada metode pengobatannya," kata dia.
Berbeda dengan kerusakan mata di bagian kornea, hal itu kata Ilham Habibie masih mungkin untuk disembuhkan dengan metode pengobatan saat ini.
Adiknya tersebut lanjut dia menderita glaukoma akibat dari penyakit gula yang sudah ditanggung Thareq Habibie bertahun-tahun.
Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie saat menyampaikan keterangan pers perihal kondisi ayahnya yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
"Biarpun ya ceritanya indah didengar tapi secara teknis itu tidak bisa dan tidak pernah terjadi kalau kita pakai bahasa, mungkin tidak bisa ditolong," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya oleh GridPop.ID, tak banyak yang tahu memang jika BJ Habibie ternyata telah terdaftar sebagai pendonor mata di Bank Mata Indonesia.
Niatan mulia ini bahkan telah dilakukannya sebelum meninggal dunia, tepatnya pada tahun 2016 silam.
Melansir dari Kompas.com (4/5/2016), fakta ini diungkap Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo dalam acara program 'Sepuluh Ribu Mata' oleh Pollux Habibie International pada (3/5/2016).
Tjahjono menuturkan, Ainun Habibie pun juga mendaftarkan diri jadi pendonor mata.
Namun, mengingat riwayat penyakit kanker yang diidap Ainun Habibie, niatan itu urung dilaksanakan.
"Pak Habibie telah terdaftar (pendonor mata). Ibu Ainun dulu juga (terdaftar sebagai pendonor), tetapi karena ibu meninggal kondisinya berat, juga ada faktor kanker, jadi tidak bisa jadi donor saat itu," ujar Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo.
Terdaftarnya nama BJ Habibie sebagai pendonor mata menjadi bukti kesediaannya untuk memberikan kornea mata jika meninggal dunia nantinya.
Menurut Tjahjono menjadi pendonor mata tidak terbatas usia.
Seperti diketahui BJ Habibie telah menginjak usia kepala 8 saat mendaftar jadi pendonor mata, namun kondisi matanya masih sehat.
Mereka yang masih muda belum tentu matanya lebih sehat dari mereka usia tua.
"Ada pasien yang dioperasi saat usia 40 tahun. Dia mendapat donor dari orang berusia 80 tahun. Sekarang, orang yang dioperasi itu sudah berusia 80 tahun juga. Bayangkan, pada matanya ada kornea hidup 120 tahun," jelas Tjahjono.
Lebih lanjut, pihak Bank Mata tidak mengambil satu bola mata utuh dari pendonor, melainkan hanya bagian korneanya saja.
Tjahjono berharap banyak orang mengikuti langkah Habibie dan Ainun ini mengingat sangat banyak masyarakat Indonesia masih yang mengantre mendapat donor mata.
Dalam kesempatan tiga tahun lalu, BJ Habibie bercerita sering diajak istrinya, Ainun, untuk melihat orang dengan katarak.
Sejak saat itulah, BJ Habibie menaruh perhatian pada pengobatan katarak.
Menurut BJ Habibie, orang yang sebelumnya bisa melihat, kemudian terkena katarak akan mengalami penurunan kualitas hidup.
"Kalau tiba-tiba buta, Anda jadi tergantung orang lain. Produktivitas langsung anjlok. Anda tadinya mandiri, tiba-tiba jadi enggak mandiri lagi. Mau ke toilet, diantar," kata Habibie saat itu.
Menurunnya produktivitas, lanjut BJ Habibie, membuat seseorang tak bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa.
"Saya lama saksikan sendiri. Ada orang muda katarak. Dia seorang guru, punya keluarga. Setelah dioperasi, cepat dia bisa lihat, bekerja lagi," ujar Habibie.
Untuk itu, operasi katarak gratis dilakukan oleh Pollux Habibie International. Operasi pertama akan menjangkau pasien katarak di Batam.
Menurut Ilham, CSR ini juga dilakukan untuk meneruskan cita-cita Ainun.
Katarak hingga saat ini masih menjadi penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, setiap tahunnya ada 1000 penderita katarak baru atau 0,1 persen.
Selain itu, tak banyak juga yang tahu jika BJ Habibie mempunyai nenek yang berprofesi sebagai dokter mata di Jogjakarta.
Melansir Tribun Timur.com, BJ Habibie merupakan anak keempat dari 9 bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo.
RA Tuti Marini Puspowardojo merupakan anak seorang dokter spesialis mata di Jogjakarta, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo pemilik sekolah di sana.
Sedangkan marga Habibie dicatat secara historis berasal dari wilayah Kabila, sebuah daerah di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. (*)
Source | : | Tribun Timur,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar