Dengan tangan terulur dan air mata, pria itu menyerahkan kartu nama Shelby yang sudah lusut.
Shelby hanya bisa terdiam.
Pria itu menjelaskan bahwa mantan istrinya telah mengambil semua miliknya, kecuali anjingnya.
Istrinya telah kabur dengan pria lain.
Pada saat itu, dia mengaku memang membutuhkan bantuan kecil.
Ternyata, pria itu adalah seorang insinyur.
Dia kini punya pekerjaan baru yang menjanjikan.
Pekerjaan barunya menjadikan dia memiliki kehidupan baru.
Pria 'tunawisma' itu mengatakan hendak membeli rumah untuk seorang temannya.
Dia berkata itu niatnya untuk membalas budi, seperti yang ia tulis di kardus bahwa ia akan membalas perbuatan baik itu di masa depan.
Apa yang Shelby pelajari pada malam itu adalah, kita tidak pernah tahu apa yang telah terjadi seseorang dalam hidupnya.
Kita terbiasa menilai dari luar tanpa mengetahui situasinya.
(*)
Komentar