Saat gerakan reformasi 1998, Fahri merupakan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Bahkan ia termasuk satu sosok yang membidani kelahiran KAMMI.
Termasuk saat Soeharto resmi mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998.
Peristiwa bersejarah itu disaksikan oleh massa yang telah mengepung Gedung DPR melalui televisi.
Fahri Hamzah pun masih ingat apa yang terjadi saat itu.
"Sontak semuanya bersorak waktu itu. Semuanya memenuhi DPR."
"Bahkan sampai masuk ke ruangan anggota DPR," ucap Fahri dikutip dari Kompas.com.
"Termasuk kami yang dulunya ikut mengepung dan menduduki kursi di ruangan Anggota DPR," kata dia.
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang pic.twitter.com/xbaWmT4RvY
— #ReformasiDikorupsi (@dianakimaulana) September 24, 2019
Kini, Fahri telah menduduki kursi DPR secara resmi dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Ia selalu terpilih sebagai wakil rakyat lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari dapil NTB selama tiga kali Pemilu.
Namun, pada Pemilu 2019, Fahri Hamzah tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPR karena ingin menyelesaikan masalahnya dengan para petinggi PKS.
Foto kedua adalah Budiman Sudjatmiko.
Pria kelahiran Cilacap ini merupakan eks aktivis 98 sekaligus politisi Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Sejak kuliah di Fakultas Ekonomi UGM, Budiman telah aktif terlibat dalam gerakan mahasiswa.
Komentar