"Mak Ganak artinya Mak Gaul Banyak Anak," ujar Dewi.
Dari segi keuntungan, rupanya Dewi bisa meraup omset Rp 60 juta sampai Rp 70 juta per bulan.
Setiap jamu dijual dengan harga bervariasi, mulai Rp 20.000 hingga Rp 100.000 untuk kemasan paket.
Jamu Mak Ganak, kata Dewi, diolah dari rempah-rempah asli Bangka.
"Bahan-bahan yang sudah dikenal seperti kunyit, pinang muda dan jahe," ujar dia.
Suksesnya usaha penjualan jamu Dewi tak bisa dilepaskan dari testimoni para pelanggan di media sosial.
Banyak yang mengaku puas dan berhasil mendapatkan keturunan setelah meminum jamu Mak Ganak.
"Ada pembeli dari Betung, Palembang yang tidak menstruasi selama tujuh tahun. Setelah minum jamu, sehari setelahnya langsung datang bulan. Kemudian di Toboali Bangka Selatan sudah enam tahun, akhirnya datang juga," ujar Dewi
Jamu racikan Dewi itu dipercaya tidak hanya untuk kesuburan laki-laki dan wanita, tapi juga membantu memperkuat janin dan stamina ibu hamil.
Kini jamu Mak Ganak tersebut telah mengantongi surat izin usaha dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Style,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar