Selama kariernya, jenderal berbintang empat itu dikenal berpengalaman dalam bidang terorisme.
Tito pernah membongkar jaringan teroris kelompok Azahari Husin di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005, dan kelompok pimpinan Noordin M Top tahun 2009.
Ia pun dipercaya menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Mabes Polri.
Kemudian, Tito juga pernah menjadi Kapolda Papua selama dua tahun, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Di balik sederet prestasi itu, nama Tito terseret dalam kasus kasus suap impor daging dengan tersangka Basuki Hariman atau dikenal dengan kasus "buku merah".
Namun, Tito pernah membantah tuduhan yang terjadi saat dia menjabat Kapolda Metro Jaya.
Terkait penggantinya sebagai Kapolri, Tito Karnavian menyebut Kabareskrim Komjen Idham Azis bakal menjadi penggantinya memimpin Polri.
Hal itu disampaikan Tito di sela acara pengumuman dan pelantikan para menteri Kabinet Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
"Sudah dikirim (namanya), tanya Setneg," kata Tito kepada wartawan.
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar