Melansir dari Tribun Jakarta, dikutip dari acara Mata Najwa, Adian Napitupulu menjelaskan apa alasannya ia menolak tawaran Jokowi.
Diakuinya, ia lebih baik bekerja di DPR RI yang bisa membahas apa saja dibandingkan jika menjadi menteri yang topik pembahasannya berkisar kementerian yang dibawahinya.
"Kenapa menolak? Ya saya merasa bukan talenta saya saja, pertama itu. Kedua saya merasa lebih bisa bekerja leluasa di DPR."
"Kalau misalnya gini, kalau misalnya di kemenaker gitu ya, lalu saya bicara apa? Buruh, jam kerja, cuti, apa yang berkaitan dengan buruh."
"Tapi kan enggak bisa bicara tentang ranah rakyat, kalau saya di agraria saya bicara tentang tanah, atau segala macam."
"Tapi tidak bisa bicara hal lain tentang buruh dan sebagainya, di mana saya bisa bicara semuanya?
Pria kelahiran manado itu mengungkapkan, penolakannya menjadi menteri dan tetap menjadi DPR adalah pilihan sadarnya.
Diakui pula oleh Adian, ketika ia menolak tawaran menjadi menteri, Jokowi terus menatap ke arahnya.
Tatapan Jokowi seolah ingin memastikan bahwa keputusannya itu tak main-main.
"Walau mungkin saat itu saya sedikit melihat ekspresi wajahnya Jokowi natapnya tajam, enggak tahu untuk menegaskan ini orang menolak apa enggak, ya saya fine-fine saja," jelas Adian Napitupulu.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar