GridPop.ID - Pemberitaan mengenai jejeran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju tengah ramai diperbincangkan publik.
Dalam perjalanannya, ada beberapa orang yang ditawari Presiden Jokowi untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid 2.
Tidak semua pihak yang ditawari oleh menerima tawaran menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Salah satu sosok yang menolak dan kini tengah menjadi sorotan adalah Adian Napitupulu, seorang politisi PDI-P.
Diberitakan Kompas.com, alasannya menolak tawaran menjadi menteri adalah ia menilai dirinya tak memiliki bakat menjadi menteri.
Tawaran ini disampailan Jokowi saat bertemu Adian pada 13 Agustus 2019 lalu.
Seperti diketahui, saat kontestasi Pilpres 2019, Adian mendukung penuh Jokowi kembali menjadi presiden.
Aktivis 98 ini bahkan bersama kelompoknya sempat mendeklarasikan diri mendukung Jokowi untuk periode kedua.
Deklarasi digelar di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018). Acara ini juga dihadiri Jokowi.
Namun, saat ditawari untuk menjadi salah satu menteri, Adian mengatakan empat kali ia menyampaikan penolakannya pada tawaran Jokowi.
Melansir dari Tribun Jakarta, dikutip dari acara Mata Najwa, Adian Napitupulu menjelaskan apa alasannya ia menolak tawaran Jokowi.
Diakuinya, ia lebih baik bekerja di DPR RI yang bisa membahas apa saja dibandingkan jika menjadi menteri yang topik pembahasannya berkisar kementerian yang dibawahinya.
"Kenapa menolak? Ya saya merasa bukan talenta saya saja, pertama itu. Kedua saya merasa lebih bisa bekerja leluasa di DPR."
"Kalau misalnya gini, kalau misalnya di kemenaker gitu ya, lalu saya bicara apa? Buruh, jam kerja, cuti, apa yang berkaitan dengan buruh."
"Tapi kan enggak bisa bicara tentang ranah rakyat, kalau saya di agraria saya bicara tentang tanah, atau segala macam."
"Tapi tidak bisa bicara hal lain tentang buruh dan sebagainya, di mana saya bisa bicara semuanya?
Pria kelahiran manado itu mengungkapkan, penolakannya menjadi menteri dan tetap menjadi DPR adalah pilihan sadarnya.
Diakui pula oleh Adian, ketika ia menolak tawaran menjadi menteri, Jokowi terus menatap ke arahnya.
Tatapan Jokowi seolah ingin memastikan bahwa keputusannya itu tak main-main.
"Walau mungkin saat itu saya sedikit melihat ekspresi wajahnya Jokowi natapnya tajam, enggak tahu untuk menegaskan ini orang menolak apa enggak, ya saya fine-fine saja," jelas Adian Napitupulu.
Menurut Adian Napitupulu, saat itu suasana menjadi cair terbantu karena ada sosok Pratikno.
"Anda ditawari 4 kali, 4 kali Anda menolak?," tanya Najwa Shihab.
Adian Napitupulu lantas mengiayakan, dan mengaku bahkan sampai meminta ampun.
"Sampai begini-beginilah pokoknya," ujar Adian Napitupulu menunjukkan gestur meminta maaf dengan menangkupkan kedua tangannya ke depan.
"Ampun Pak Presiden', saya minta ampun 1.000 kali," sambungnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar