Bahkan daripada tinggal di rumahnya yang mewah, Charles Rogers memilih tinggal di dalam mobilnya.
Jordan telah mencari tahu faktor apa saja yang membuat kehidupan ayahnya kacau seperti itu.
"Selalu ada tekanan pada dirinya, yang selalu berusaha menyesuaikan hidup dengan ekspektasinya," kata Jordan.
"Saudaranya adalah pilot RAF dan ayahnya adalah komandan letnan di Angkatan Laut kerajaan Inggris, jadi dia memiliki banyak ekspektasi yang harus dipenuhi, dia di bawah tekanan besar, tapi dia berbeda dan jiwanya bebas," jelas Jordan.
"Charles bertugas di Angkatan Darat Irlandia Utara, dan kurasa ini berpengaruh pada dirinya, ditambah dengan kematian kakaknya yang dekat dengannya, Nigel akibat kanker," tambah Jordan.
Kecurigaan Jordan bahwa Charles adalah ayahnya muncul saat usianya delapan tahun.
Dia telah meminta tes DNA beberapa kali tetapi tidak pernah mendapat tanggapan.
Hanya setelah kematian ayahnya, pengacara keluarga Rogers mengatur untuk diadakan tes DNA.
"Orang bilang aku beruntung, tapi aku bersedia menukar apa saja untuk kembali ke masa lalu, agar Charles tahu aku anaknya, mungkin dengan begitu dia akan mengambil jalan yang berbeda," ungkap Jordan.
"Aku tidak perlu bekerja lagi, jadi aku akan mendirikan badan amal dan membantu komunitas di Porthleven dan Helston," tambahnya.
Meski kini sudah menjadi kaya raya, Jordan tidak akan melupakan dari mana dia berasal.
"Aku tidak akan melupakan dari mana aku berasal," pungkas Jordan. (*)
Komentar