GridPop.id - Ini sebuah cerita yang luar biasa.
Kisah yang dialami Jordan Adlard Rogers bagaikan sepenggal cerita di dalam film.
Hidup Jordan Adlard Rogers berubah 180 derajat setelah dirinya berhasil membuktikan bahwa ia merupakan putra seorang konglomerat lewat tes DNA.
Berdasarkan hasil tes DNA tersebut, Jordan Adlard Rogers berhak mendapatkan warisan berupa rumah mewah hingga harta miliaran rupiah.
Dilansir oleh dari The Telegraph, Jordan memperoleh pengakuan itu setelah melewati perjuangan panjang.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Alpukat dan Nanas Mampu Atasi Nyeri Saat Menstruasi, Begini Cara Kerjanya
Pria 31 tahun ini kini telah pindah ke rumah mewah di Penrose National Trust yang memiliki luas 1536 hektar.
Dia telah bertahun-tahun mencoba membuktikan, Charles Rogers sang pemilik perkebunan itu adalah ayahnya.
Namun berulangkali permintaan untuk tes DNA ditolak oleh Charles Rogers.
Pembuktian bahwa Jordan Adlard Rogers adalah anak dari Charles Rogers, akhirnya dapat dilakukan setelah pria kaya itu meninggal.
Charles Rogers meninggal dunia karena overdosis obat terlarang pada Agustus tahun lalu.
Akhirnya ters DNA dilakukan dan Jordan Adlard Rogers mendapati dirinya benar-benar anak biologis dari Charles Rogers.
Dengan hasil tes DNA itu maka Jordan Adlard Rogers berhak atas harta yang telah ditinggalkan oleh Charles Rogers.
Mendapat kabar gembira itu, Jordan Adlard Rogers kemudian membangun gym di properti barunya dan membeli Mercedes C63.
Dalam akun Facebooknya, Jordan Adlard Rogers memposting foto rumah mewah barunya.
Dia juga memberikan keterangan bahwa apa yang diperoleh sekarang adalah berkat perjuangannya tanpa henti selama tiga tahun.
"Tiga bulan aku berjuang, memperoleh apa yang memang seharusnya menjadi milikku," tulisnya.
"Aku yakin kelak akan ada banyak pesta berbekyu keluarga, dan aku juga ingin membangun lapangan tenis," tambahnya.
Keluarga Rogers (Charles Rogers) mendapatkan kekayaannya dari investasi saham dan menyewakan tanah untuk petani lokal
Dengan pendapatan yang diwarisinya itu, Jordan dan pasangannya yang telah dikaruniai seorang anak itu tidak perlu bekerja lagi.
Jordan juga bertekad akan mencari informasi lebih banyak tentang dirinya.
Dalam sebuah pemeriksaan di Truro pekan lalu, diketahui bahwa Charles Rogers telah berjuang dari penyalahgunaan obat-obat terlarang selama bertahun-tahun dan akhirnya meninggal dalam mobilnya di perkebunan Grade II miliknya.
Dilaporkan juga sebelum meninggal, Charles Rogers mengalami malnutrisi, tidak menjaga kebersihan dan jarang mengganti pakaiannya selama berbulan-bulan.
Bahkan daripada tinggal di rumahnya yang mewah, Charles Rogers memilih tinggal di dalam mobilnya.
Jordan telah mencari tahu faktor apa saja yang membuat kehidupan ayahnya kacau seperti itu.
"Selalu ada tekanan pada dirinya, yang selalu berusaha menyesuaikan hidup dengan ekspektasinya," kata Jordan.
"Saudaranya adalah pilot RAF dan ayahnya adalah komandan letnan di Angkatan Laut kerajaan Inggris, jadi dia memiliki banyak ekspektasi yang harus dipenuhi, dia di bawah tekanan besar, tapi dia berbeda dan jiwanya bebas," jelas Jordan.
"Charles bertugas di Angkatan Darat Irlandia Utara, dan kurasa ini berpengaruh pada dirinya, ditambah dengan kematian kakaknya yang dekat dengannya, Nigel akibat kanker," tambah Jordan.
Kecurigaan Jordan bahwa Charles adalah ayahnya muncul saat usianya delapan tahun.
Dia telah meminta tes DNA beberapa kali tetapi tidak pernah mendapat tanggapan.
Hanya setelah kematian ayahnya, pengacara keluarga Rogers mengatur untuk diadakan tes DNA.
"Orang bilang aku beruntung, tapi aku bersedia menukar apa saja untuk kembali ke masa lalu, agar Charles tahu aku anaknya, mungkin dengan begitu dia akan mengambil jalan yang berbeda," ungkap Jordan.
"Aku tidak perlu bekerja lagi, jadi aku akan mendirikan badan amal dan membantu komunitas di Porthleven dan Helston," tambahnya.
Meski kini sudah menjadi kaya raya, Jordan tidak akan melupakan dari mana dia berasal.
"Aku tidak akan melupakan dari mana aku berasal," pungkas Jordan. (*)
Komentar