Josana mencoba melindungi suaminya dari para penyerang yang diduga telah menendang dan menginjak perutnya.
Setelah itu ia segera menghubungi polisi untuk meminta bantuan.
Namun Josana mengaku bahwa polisi menolak datang ke lokasi karena tidak ada kendaraan untuk ke sana.
Padahal keadaan Josana sudah sangat mengkhawatirkan.
"Saya mulai berdarah dan merasa sangat sakit. Suami saya membawa saya ke rumah sakit di mana para dokter memberi tahu kami bahwa ada bekuan darah di plasenta saya."
Mau tak mau dokter harus mengugurkan bayi di dalam kandungan Josana untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.
Komentar