Menurut dia, keluarga tidak mengetahui penyebab serangan jantung tersebut. Namun, memang pada hari-hari terakhir ini Djaduk sangat sibuk beraktivitas.
"Yang pasti di hari-hari terakhir ini Djaduk sangat sibuk untuk latihan musik dan sedang menyiapkan Ngayogjazz yang akan dilaksanakan tanggal 16 November di Godean," kata Butet.
Sekitar pukul 10.48 WIB, peti jenazah Djaduk Ferianto tampak diusung keluar dari dalam rumah duka.
Jenazah Djaduk dibawa menggunakan ambulans ke Padepokan Seni Bagong Kussudiardja untuk disemayamkan.
Jenazah seniman kelahiran Yogyakarta pada 19 Juli 1964 ini dimakamkan di pemakaman keluarga Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Diberitakan Tribun Jogja, Butet tidak mengetahui secara pasti mengapa adiknya bisa terkena serangan jantung.
Namun ia menduga, Djaduk terkena serangan jantung karena aktivitas yang cukup melelahkan dan menguras energi.
Ternyata, ada tiga agenda besar yang sedang dipersiapkan oleh Djaduk. Antara lain, Ngayogjazz yang akan digelar cukup meriah pada 16 November mendatang.
Festival Jazz tahunan ini rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Bahkan, para pendiri Ngayogjazz, dikatakan Butet, sudah diminta oleh Djaduk nantinya untuk naik ke atas panggung semua, untuk mendampingi Mahfud MD.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar