GridPop.id - Sebuah hal tak biasa dialami Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Perempuan yang akrab disapa disapa Bu Risma ini terlihat ketakutan melihat wartawan yang tiba-tiba kesurupan di hadapannya.
Bu Risma memang tengah mengadakan sesi wawancara dengan wartawan di Ruang Kerjanya pada Rabu (20/11/2019).
Dalam sesi wawancara tersebut, ada wartawan yang bertanya soal kunjungan Bu Risma ke makam.
Akan tetapi, Bu Risma pun secara tegas menolaknya.
"Bu katanya soal ngunjungi makan ada mistis-mistisnya?" tanya seorang wartawan, dilansir dari akun Instagram @m.bachrunnajah, Kamis (21/11/2019).
"Enggak, mistis apaan. Ngunjungi makam ya makam," jawab Bu Risma.
Kemudian, Bu Risma pun menjelaskan bahwa dirinya mengunjungi makam itu pagi hari.
Makam yang diziarahi Bu Risma ini merupakan tokoh agama Islam terkenal di Jawa Timur yang bernama Syekh Yusuf.
"Aku ngunjungi makam sing sisuk, ada tokoh agama yang menyebarkan ajaran agama Islam di situ," ujar Bu Risma.
"Aku ngunjungi makam Syekh Yusuf," jawab Bu Risma lagi.
Tepat usai Bu Risma memberi penjelasan tentang makam tersebut, tiba-tiba seorang wartawan berbaju dan bertopi iru mendadak tertawa keras dan menyeramkan.
"Kesurupan iki (kesurupan ini)," ucap seorang watawan lainnya.
Bu Risma spontan terdiam di kursinya dan terlihat bingung sekaligus kaget.
Terlihat pula Bu Risma berkomat-kamit membacakan doa ketika melihat wartawan yang kesurupan itu.
Teriakan wartawan yang kesurupan itu pun makin membahana.
Bu Risma pun terlihat semakin tegang.
Masih sambil membaca doa, Bu Risma sesekali melihat ke arah wartawan yang kesurupan itu.
Beberapa teman wartawan lainnya terlihat sudah memegangi wartawan yang kesurupan itu agar tidak bertingkah di luar kendali.
"Ha na ca ra aka," teriak wartawan yang kesurupan itu namun setelahnya ucapannya makin tak jelas.
Setelah itu, Bu Risma pun meminta pegawainya untuk mengambilkan segelas air putih.
"Minum mana, minum," ucap Bu Risma.
Setelah diberikan segelas air putih, Bu Risma pun terlihat komat-kamit membaca doa pada air putih itu.
Kemudian, segerlas air putih itu diberikan Bu Risma untuk segera diminumkan kepada wartawan yang kesurupan.
"Bacain, bacain. Minum-minum ini dari Bu Risma," ucap wartawan lainnya lantas menyodorkan air putih itu kepada wartawan yang kesurupan.
Bu Risma yang sedari tadi duduk pun terlihat berdiri dan menghampiri wartawan yang kesurupan sambil membacakan doa-doa.
Meski berlindung di blaik kursi besarnya, karena Bu Rusma sendiri tak berani mengahmpiri langsung ke dekat wartawan yang kesurupan.
"Dia tadi ngomong ha na ca ra ka (aksara Jawa), tapi bukan ini (ucapan wartawan sudah bukan aksara Jawa lagi)," kata Bu Risma terpotong karena ucapan wartawan tersebut semakin tak jelas.
"Heh, ayo bisikono (bisikin). Nggak boleh gitu," kata Bu Risma yang semakin panik.
Bu Risma meminta wartawan lain untuk membisikan doa kepada korban kesurupan itu.
"Ayo bisiki, Al-Fatihah," ucap Bu Risma lagi.
"Tenang mas, tenang mas," ucap wartawan lainnya.
Setelah itu, tiba-tiba dari arah belakang, ada beberapa orang bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu ucapan selamat ulang tahun untuk Bu Risma.
"Selamat ulang tahun kami ucapkan,
Selamat panjang umur, kita kan doakan,
Selamat sejahtera sehat sentosa,
Selamat panjang umur dan bahagia," seluruh hadirin di Ruang Kerja pun kompak bernyanyi sambil bertepuk tangan
Bu Risma yang tadinya panik, tegang pun pun teriak keras tak menyangka dengan kejutan tersebut.
"Kurang ajar, kurang ajar," teriak Bu Risma.
Kemudian, Bu Risma tertawa terbahak-bahak begitu mengetahui dirinya diprank oleh staf hingga wartawan.
Lantas, Bu Risma pun diminta meniup lilin pada beberapa kue yang sudah disiapkan.
Keisengan belum berakhir sampai disitu, saat Bu Risma meniup lilin ternyata api dililinnya tak mudah dipadamkan.
Bu Risma pun harus meniup beberapa kali hingga apinya padam.
"Terimakasih ya," ucap Bu Risma sambil masih tersenyum lebar.
Kemudian para wartawan pun menanyakan kesan-kesan Bu Risma atas kejutan ulang tahun ini.
"Aku wedi (aku takut)," kata Bu Risma.
"Ibu tadi sempat baca-baca doa. Doa apa?" tanya salah satu wartawan dan tawa Bu Risma pun meledak.
"Iya, baca Al-Fatihah," jawab Bu Risma masih tertawa.
"Kok bisa-bisanya main sandiwara gini. Tak kira arek-arek gendeng iki," sambungnya.
Bu Risma mengaku bingung sendiri saat wartawan yang kesurupan tiba-tiba melafalkan aksara Jawa.
Untuk sekedar diketahui, Tri Rismaharini lahir pada 20 November 1961, dan kini telah berusia 58 tahun.
Komentar