GridPop.ID - Media sosial sempat dihebohkan dengan video cucu yang tendang kakeknya.
Insiden cucu tendang kakek ini terjadi di Desa Kedungboto, Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (19/11/2019).
Diberitakan Kompas.com, video ini diunggah oleh akun TWitter @Airin_NZ hingga akhirnya menjadi viral.
Dalam video tersebut, tampak Yusminardi menggunakan celana pendek dan berkaus hitam berkali-kali menendang kakeknya yang berada di lantai.
Seorang pria lainnya yang mengenakan sarung dan kaus putih berusaha melerai. Namun, pria berkaus hitam terus menendang, bahkan memukul kepala kakek tersebut.
Dilansir dari Tribun Jateng, Yusminardi tega menendang kakeknya karena persoalan pakan ikan.
Disebutkan kejadian ini bermula saat Yusminardi mendapati bak mandi berisikan pakan ikan.
Diketahui, Wasidi memang memasukkan ikan ke dalam kolam tempat mandi. Mengetahui hal tersebut, ia pun emosi.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Limbangan, Iptu Agus Riyanto.
"Pelaku emosi, karena saat mandi dirinya mendapati kolam untuk mandi berisi pakan ikan. Bahkan pakan ikan itu masuk ke dalam mulutnya," terang Agus.
Kejadian tersebut berhasil direkam oleh adik sepupu Yusminardi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Viralnya video ini membuat polisi bergerak cepat mengamankan pelaku.
Saat diselidiki dan ditanya, Yusminardi pun mengakui perbuatannya.
Dilansir dari Tribun Bogor, ia mengakui penganiayaan tersebut berawal dari masalah sepele.
Pemuda berusia 22 tahun itu mengaku menyesal telah menganiaya kakeknya sendiri.
Diakui Yusminardi, ia sendiri tak menyangka melakukan tindakan seperti itu pada kakeknya.
Menurutnya, saat itu ia hilang kendali yang berujuang emosi sehingga melakukan penganiayaan kepada Kakeknya Wasidi yang berusia 65 tahun.
Ia menceritakan jika dirinya emosi saat kolam untuk mandu dimasukan pakan ikan oleh Kakeknya.
"Kolam buat mandi dimasukin ikan dan diberi pelet. Sebelumnya ikan itu sudah saya pindah ke tempat lain, namun dimasukin kembali oleh kakek."
Saat itu saya hendak sikat gigi dan pelet itu masuk ke mulut, saya pun jadi risih," ujarnya saat dimintai keterangan oleh Kepolisian seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng pada Kamis (21/11/2019).
Terlebih, kata dia, saat ini pikirannya lagi kacau lantaran sedang banyak permasalahan, sehingga emosinya pun tak terkendali.
Ia pun mengaku bahwa dirinya pun juga mempunyai banyak masalah sehingga emosinya menjadi meluap dan melakukan penganiayaan terhadap kakeknya.
"Aku tidak tahu kenapa saya bisa melakukan hal itu, setelah melakukan itu pun saya tetap di rumah dan tidak kemana-mana."
Di sisi lain, Warsidi tak ingin cucunya berurusan dengan hukum.
Meski telah dianiaya cucunya, ia meminta agar polisi tidak menahan cucunya itu.
Ia tak rela jika cucunya yang ia asuh sejak kecil merasakan diringinya dinding jeruji besi sel tahanan.
"Mboten angsal, (tidak boleh), kulo mawon seng diapa-apake (saya saja yang diapa-apakan)," ujarnya.
Bahkan untuk menutupi kesalahan sang cucu, ia pun mengaku dihadapan kepada kepolisian bahwa tubuhnya tidak apa-apa, dan tidak mengalami kesakitan yang berarti.
"Mboten nopo-nopo kulo pak, nggih mboten enten seng sakit (Tidak kenapa-napa saya pak. ya tidak ada yang sakit," ungkapnya membela cucunya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com,TribunBogor.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar