Rumah itu dibangun Pak Manto sejak empat tahun yang lalu yang kini ditempati istri dan ketiga anaknya.
"Dibangunnya empat tahun kurang lebih, waktu jayanya bangun ini tanpa berhenti lanjut terus," ujar Hartini.
Keluarga Pak Manto kini tinggal di sebuah rumah berlantai dua berukuran sekitar 16 meter x 4 meter.
Tak cuma punya rumah berlantai dua, Pak Manto rupanya juga mempunya sejumlah kendaraan.
Pak Manto memiliki garasi mobil dan motor yang berjarak sekitar 200 meter sebelah selatan rumahnya.
Hartini mengatakan, Pak Manto memiliki dua buah mobil dan satu buah pikap untuk menunjang kegiatan keseharian.
"Mobilnya dua, satunya kalau gak salah Innova sama Mitsubishi Pajero Sport, terus ada pikap satu buat ambil ambil barang," tandasnya.
Warung Sate Kambing Akan Diteruskan oleh Putri Sulung
Putri sulung pendiri warung sate kambing Pak Manto, Desi Paulina Novita Sari dipercaya untuk meneruskan bisnis keluarga.
Warung makan yang sudah dirintis oleh Sumanto (56) atau akrab disapa Pak Manto selama kurang lebih 29 tahun itu rencananya akan dijalankan Desi.
"Pesan terakhir bapak ada, istilahnya diserahkan ke aku, dibantu untuk menangani warung makan, mengembangkan, pokoknya menjaga apa yang sudah dibangun sama bapak," tutur Desi kepada TribunSolo.com, Minggu (24/11/2019).
Desi mengaku sudah siap untuk mengembangkan warung sate kambing Pak Manto ke depannya.
"Iya (siap), mudah-mudahan bismillah aja, pasti berat tapi harus dicoba," aku Desi.
Desi merasa ini semua sudah diatur sebelum bapaknya tutup usia.
"Kayak sudah ada alurnya, sudah diatur sebelumnya, buka cabang di Jakarta sembilan bulan yang lalu," ucap Desi.
"Bulan Januari akhir buka di Jakarta, buka dari nol, bapak kesana pas opening saja, habis itu ndak ke sana lagi karna disini urusannya banyak," imbuhnya membeberkan.
Kondisi itu membuat Desi harus belajar menangani setiap masalah yang dihadapi saat menjalankan cabang di Jakarta.
"Itu mau ndak mau aku harus belajar, nek ini kurang piye, ya, ini belajar sendiri, kalau bapak yang wira wiri ndak banyak belajar," ucap Desi.
"Itu menjadi semacam bekal, dibekali, terus aku mikir mungkin udah ada plan-plannya sendiri-sendiri semacam itu, sebelum bapak pergi buka warung dan berdiri sampai sekarang, alhamdullilah," tambahnya.
Selain menyerahkan bisnis kuliner kepadanya, Pak Manto juga berpesan agar anak-anaknya tetap rukun.
"Rukun sama adik-adikku ini, (soalnya) suka berantem standarnya bocah gitu, (dulu) beliau terus mengingatkan, ora sah padu," ujar Desi. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar