Diberitakan via Tribun Jatim, hal sebaliknya justru pernah disampaikan oleh Kwik Kian Gie.
Dalam buku "MENELUSURI ZAMAN: Memoar dan Catatan Kritis" (2017), Kwik Kian Gie pernah bercerita pertemuannya dengan Joko Widodo dan Megawati.
Dalam buku tersebut, Kwik Kian Gie menulis pertemuan Megawati, dia, dan Jokowi terjadi saat kepergian Taufiq Kiemas di Singapura.
"Saya ada di Surabaya. Maka saya menyatakan belasungkawa kepada Mbak Mega sambil mengatakan bahwa saya di Surabaya, sehingga tidak mungkin hadir pada upacara pemakamannya," tulis Kwik Kian Gie.
Kwik baru tiba di Jakarta siang hari dan segera ke Jalan Teuku Umar (kediaman Megawati).
Saat tiba di lokasi pukul 14.30 WIB, pelataran parkir disulap menjadi ruang tamu kosong.
Kwik Kian Gie bertemu Megawati dan Joko Widodo yang saat itu baru tiba di Kalibata.
"Mbak Mega tidak bisa diganggu dua hari. Maka saya ngobrol dengan Pak Jokowi," tulis Kwik Kian Gie.
Saat itu, Kwik mengatakan kepada Jokowi bahwa Ahok yang menjabat Wakil Gubernur tidak akan bertahan sebagai pemimpin dalam jabatan publik apapun.
Hal itu karena perilaku dan tutur kata Ahok yang kasar.
Source | : | Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar