Panji pun naik ke atas pagar dan kakinya yang sebelah kiri masih berada di atas kolam.
Tak berhenti sampai di situ, Panji mencari posisi yang lebih aman, yakni ia masuk ke kolam lewat sisi sebelah kanan.
"Ini tayangan paling menyeramkan selama ini buat gue," kata Irfan Hakim.
Setelah masuk ke kolam lagi, rupanya yang dikhawatirkan Panji Petualang bukan keganasan bulus ivory tersebut, melainkan dasar kolamnya yang licin.
"Mana galak ah? Jinak gini A," kata Panji.
Panji pun tampaknya mulai berhasil menenangkan bulus ivory tersebut untuk tidak menyerangnya.
Irfan yang melihat dari luar berulang kali mengingatkan Panji untuk hati-hati.
"Cuma emang risikonya kalau misalkan dia sampai jep (menerkam), dia kan punya rahang tunggal jadi bukan gigi, kalau kura-kura jenis terapin, dia ini golongan kura-kura air dan speed dari gerakannya mau di air atau di darat lebih cepat," jelas Panji.
Baca Juga: Sosok Asisten Cantik Itu Akhirnya Muncul Usai Kematian Tragis Hakim Jamaluddin, Begini Pengakuannya
"Iya betul, kadang-kadang kan dia suka berjemur di sana juga," kata Irfan menunjuk betu di sisi kolam.
"Cuma ini yang bikin ngeri adalah nggak bisa loncat cepat karena posisinya licin banget, banyak lumutnya, dan si kura-kuranya ternyata responnya luar biasa ke sesuatu yang masuk ke dalam sini, apalagi sesuatu yang asing dia teritori banget," beber Panji lagi.
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar