Untuk itulah kata Panji, kenapa setiap ada bulus lain yang masuk ke kolam tersebut pasti mati karena ulahnya, itu wajar terjadi.
"Karena dia teritorial, karena dia jantan, jantan teritori dan ukurannya udah big size dan dia punya senjata yang tajem di rahangnya tajam, kukunya juga tajam, akhirnya yang dia anggap ancaman pasti dia kalahin, termasuk betinanya," tutur Panji lagi.
Rupanya, bulus ini sudah cukup lama dipelihara oleh Irfan. Panji juga menjelaskan kalau kura-kura itu dalam kondisi sehat, gerakannya bagus, tidak ada jamur dan responnya bagus.
Namun tiba-tiba Panji menjerit seperti digigit dan membuat Irfan ketakutan. Yang terjadi selanjutnya pun membuat gemas.
"Gaapapa A, bohong," kata Panji.
"Yaa Allah," ujar Irfan Hakim.
Menurut Panji, bulus ivory itu jika menggigit jari bisa langsung putus hanya sekali cengkram, bahkan bahayanya sama dengan seekor buaya.
"Karakter dia friendly sebenarnya, cuma becandanya dia, bagi dia becanda ya bagi kita musibah. Sebenarnya dia gigit bukan berarti pengen makan ke jari kita, dia cuma kalau kucing mah gigit-gigit canda gitu, cuma buat dia canda tapi buat kita mah musibah," ungkap Panji Petualang.
Kemudian Panji mencoba memanggil lagi kura-kura itu dan ternyata nurut dengan perintahnya. Hal itu pun membuat Irfan tak percaya.
"Gue pelihara bertahun-tahun nggak pernah gitu," katanya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar