Menurut Surja, saat itu para pekerja sedang melakukan penggalian. Di kedalaman 3 meter ditemukan bangunan berupa batu bata.
Namun, saat digali lebih dalam lagi pekerja proyek hingga alat berat yang diturunkan tak mampu mengangkat bangunan kuno tersebut.
"Alat berat saja sampai rusak itu. Makanya ya sudah dibiarkan saja disitu bangunannnya," ujar Surja kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi proyek galian embung air itu.
Diduga peninggalan sejarah
Sementara itu, Kadus Desa Karangmukti Satim (42) menambahkan penumpukan bata dan koin kemungkinan merupakan peninggalan sejarah.
“(Diduga) di zaman kolonial dibangunnya, karena kita juga ngga tau padahal sejak kecil kita tinggal di sini," jelasnya.
Kata dia, pihaknya kini sudah berkordinasi dengan Badan Pengelola Cagar Budaya Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
“Temuan tersebut akan dikaji untuk memastikan status sisa bangunan dan koin itu apakah situs bersejarah atau bukan,” bebernya.
Lebih lanjut, kata dia, liontin itu berwarna keemasan dengan nampak gambar sosok bangsawan luar negeri dan bertuliskan 1899.
Menurut Satim, pihaknya juga memastikan bahwa akan mengembalikan liontin kuno tersebut ke tempat asalnya setelah pihak terkait melakukan penelitian.
Saat ini liontin kuno yang ditemukan di lokasi pembangunan tengah disimpan di Kantor Lurah Karang Mukti, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. (*)
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar