"Maskapai bilang itu tanggung jawab pemilik barang. Sebagai seorang pilot, kalau misalnya ada barang-barang ilegal, itu sejauh mana sih pilot mengetahui hal itu?" tanya Feni Rose, dikutip dari Tribun Bogor.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Feni Rose, Vincent membeberkan peranan pilot terhadap barang bawaan yang dibawanya di dalam pesawat terbang.
Pada awalnya, Vincent menegaskan kehadirannya di Rumpi ini sebagai ahli penerbangan, bukan sebagai pilot.
Namun, ia enggan membahas secara detail soal masalah dan polemik Garuda Indonesia.
"Sebelumnya saya datang ke sini saya ditanya sebagai tenaga ahli kali ya, saya enggak akan membahas detail kasusnya," kata Vincent.
"Saya enggak akan membahas maskapai, saya sebagai orang yang berkecimpung di dunia penerbangan," imbuhnya.
Setelah itu, Vincent menegaskan bahwa seorang pilot wajib mengetahui barang apa saja yang dibawa di pesawat terbang.
"Nahh kalau seorang pilot itu seharusnya tahu barang-barang apa yang akan kita bawa," tegas Vincent.
Bahkan sebelum terbang, pramugari pasti memberikan daftar penumpang dan kargo kepada pilot.
"Itu ada kargo manifes dan penumpang pun jelas di sana. Ada daftarnya siapa saja yang harus naik, dia bisa naik sebagai kru atau sebagai penumpang," jelasnya.
"Dari pihak pramugari mereka akan cek penumpang sudah komplit, bagasi sudah komplit, dia akan serahkan semua passenger manifes, kargo manifest," tegasnya.
Kemudian, Vincent menjelaskan apabila pesawat terbang akan membawa barang bawaan yang tak biasa, pramugari akan memberikan sebuah catatan khusus.
Setelah mendapat catatan dari pramugari, pilot pun harus menandatangani catatan tersebut.
"Apabila ada kargo-karho yang unik dia akan notice ke kapten, namanya notog seperti misalnya ada jenazah. Pastinya kita harus tahu apa yang ada di dalam pesawat itu," kata Vincent.
"Kalau notog harus ada tanda tangan (dari pilot)," imbuhnya.
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar