"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan.
Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Anies mengatakan, volume air di hulu sungai perlu dikendalikan dengan dibangunnya waduk-waduk.
"Begitu hujan ya langsung mengalir kalau itu dibuatkan waduk-waduk maka volume air yang turun akan terkendali.
Itulah jangka pendek yang harus segera dituntaskan," lanjutnya.
Dengan begitu, warga bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini tercatat, warga yang berada di pengungsian tersisa di empat lokasi.
"Artinya air surutnya sudah cepat, masyarakat bisa kembali beraktivitas dan kita juga merasa bersyukur karena pada Jumat pagi permukaan air laut surut sehingga kita bisa mengelola air di Jakarta lebih baik," ujarnya. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar