Menurut Juarsah, pihaknya baik pribadi maupun atas nama pemerintah Kabupaten Muaraenim mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya.
Dan kepada masyarakat, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan keluar malam, termasuk ke kebun dan mandi di pemandian umum.
Dikatakan Juarsah, pihaknya tahu jika harimau tersebut dilindungi oleh Undang-undang, tetapi lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
Menurutnya, kejadian diterkam harimau ini sudah terjadi berkali-kali sehingga membuat masyarakat resah dan tidak bisa mencari nafkah.
Juarsah meminta supaya ada tindakan nyata dari pihak terkait BKSDA dan Polhut untuk mengambil tindakan tegas hidup atau mati karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.
Penanganan harimau mungkin bisa dilakukan seperti tembakan bius, untuk dikarantina atau dikembalikan ke habitatnya.
Masyarakat diminta waspada, jalan ke kebun jangan sendiri-sendiri, sehingga kalau ada harimau bisa saling bantu sebab masyarakat mau makan tidak bisa menunggu.
"Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait Teror Harimau apa supaya masyarakat aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya," pungkas Juarsah.(*)
Source | : | Tribun Sumsel,tribun palembang |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar