Amphetamin biasanya dikonsumsi lewat cara diminum dalam bentuk pil.
Namun, oknum yang menyalahgunakan biasanya memakai kertas aluminium foil dan asapnya dihisap melalui hidung (kristal), atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus.
Beberapa pengguna juga mengonsumsi Amphetamin dalam bentuk kristal lewat suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
Efek Samping Amphetamin
Adapun orang yang mengonsumsi Amphetamin bisa merasakan efek jantung berdebar-debar, suhu badan naik, insomnia, merasa sangat bergembira (euforia).
Lalu merasa dihasut, banyak bicara, menjadi lebih agresif, nafsu makan berkurang, dan selalu merasa haus.
Laporan lain menyatakan pengguna juga kerap berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan sakit kepala, pusing, tremor atau gemetar, timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari, gigi rapuh, dan gusi menyusut.
Jika pengguna terlalu banyak mengonsumsi Amphetamine bisa menyebabkan komplikasi kronis seperti jenis narkoba lain.
Yakni gangguang jantung, sistem syaraf terganggung, gangguan pencernaan, potensi gagal ginjal.
Dalam kasus yang lebih parah, kecanduan Amphetamine bisa bisa menyebabkan gangguan jiwa seperti kokain.
Oleh karena Amphetamine bisa menyebabkan kecanduan, dalam kasus untuk pengobatan WAJIB dengan resep dokter.
Dokter yang menganjurkan obat jenis ini biasanya sangat berhati-hati.
Orang yang diresepkan obat ini juga harus diawasi secara ketat oleh dokter agar tidak kecanduan. (*)
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar