Dudu bertugas menggali makamnya. Kemudian, Ade bertugas turun ke liang lahat sedalam 1,8 meter dan mengangkat jenazah.
"Saya yang turun mengangkat jenazah sama ada warga lainnya," ujar Ade. Dudu kemudian menimpali.
"Saat pemakaman saya yang menggali makamnya, sekarang pas autopsi, saya lagi yang bongkarnya. Pengalaman tak terlupakan. Setelah diangkat, kami pergi," kata dia.
Ade mengisahkan saat ia mengangkat jenazah dari liang lahat. Saat itu, kata dia, ia bersama rekannya, melihat kondisi jenazah.
"Jenazahnya masih utuh karena kan baru kemarin Sabtu dimakamkan. Saya deg-degan juga takutnya ada yang berubah. Apalagi kan katanya tubuhnya mau diperiksa, itu yang bikin saya deg-degan dan harus hati-hati," katanya.
Ade mengaku ini untuk kali pertama ia kembali mennggali jenazah yang baru dimakamkan. Sebelumnya ia mengaku pernah memindahkan jenazah untuk dimakamkan di tempat lain.
"Ini pertama kali saya menggali dan mengangkat jenazah dari liang kuburan yang baru beberapa hari lalu saya makamkan. Sebelumnya memang pernah memindahkan, tapi jenazahnya yang sudah lama, tinggal tulang belulangnya saja. Kalau ini kan, jenazahnya masih utuh," ujar Ade. Hal senada dikatakan Dudu.
Usai menggali dan mengangkat jenazah, tim penggali dan pengangkat jenazah kemudian keluar dari lokasi autopsi.
Autopsi sendiri dilakukan di pinggir makam Lina. Sekelilingnya dipasangi kain merah dan atap terpal supaya tidak terlihat warga.
Pantauan Tribun, sejumlah penggali dan pengangkat jenazah dari liang lahat, tampak membersihkan lokasi autopsi.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar