GridPop.ID - Proses dibongkarnya makam mendiang Lina hingga otopsi jenazah rupanya membuat suami almarhumah, Teddy, merasa sedih.
Kendati demikian, Teddy seakan pasrah dengan apa yang terjadi demi mengungkap kebenaran penyebab istrinya meninggal dunia.
Bukan hanya proses otopsi yang masih berjalan, ternyata sisa harta mendiang kini juga mulai dikulik.
Merujuk artikel dari Tribun Style, Teddy langsung membantah tegas ketika muncul rumor dirinya ingin mengusai harta peninggalan almarhumah.
Ketika diwawancarai media, Teddy blak-blakan membeberkan sejumlah harta peninggalan mendiang Lina.
Teddy mengatakan bahwa sang istri memiliki banyak properti berharga fantastis.
"Paling itu yang rumah-rumah, kan Bunda Lina banyak properti itu, properti tanah sama ini," ujar Teddy dikutip dari kanal Youtube Starpro Indonesia.
Selain rumah dan tanah, Lina juga memiliki bisnis salon atas namanya.
"Nah kemarin itu kan dapet, apa yang atas nama Bunda Lina sendiri itu salon. Salon yang di Panyawangan itu seharga mungkin, Rp 1,4 atau Rp 1,5 (miliar)," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, Lina memiliki harta kekayaan dari mantan suaminya, Sule.
"Terus rumah yang di Panyawangan, yang di-mut'ah dari Kang Sule, itu sudah dikasihin ke Bunda Lina," bebernya.
Teddy menyebut jika semua aset itu akan diserahkan bagaimana pembagiannya kepada Rizky Febian dan Putri Delina.
"Saya serahin lagi buat Iki sama Neng Putri, yang udah dewasa. Mungkin mau dibicarain, mau dikasiin," kata Tedy saat ditemui di Polrestabes Bandung, Kamis (9/1/2020).
Menurutnya, jika ia memang ingin mengusai aset peninggalan mendiang istri, ia sudah kabur atau menjual aset-aset tersebut.
"Kalau aset yang dijual enggak juga. Kosan aja ada 32 kamar di STT Telkom, saya bilang gini karena harus transparan kan," katanya.
"Jadi masih ada semuanya aset-asetnya. Makanya saya mau bilang ke Teh Putri sama Iki emang udah nanti bakal dikasih tau ini amanah si mamah semuanya dari berlian emas ada semua," jelas Teddy.
"Kalau mau nguasain harusnya saya kabur aja kemana. Kalau dibilang mau kuasain kenapa saya kost (ngontrak rumah) disitu, saya kan masih kost, bukan rumah sendiri," pungkasnya.
Sementara itu, pria bernama lengkap Teddy Pardiyana itu juga mengungkapkan bahwa istrinya itu pernah dilarikan ke IGD rumah sakit pada 21 November 2019.
"(Dokter) diagnosa asam lambung, terus dikasih obat, tahunya tanggal 23 November balik lagi," ujar Tedy di Satreskrim Polrestabes Bandung, Sabtu (11/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Meski sudah pulang lagi ke rumah ketika itu, Lina menurut Teddy, masih merasa kurang nyaman.
Dokter kemudian memberikan obat tambahan untuk mengatasi penyakit Lina yang supaya agak baikan.
"Sampai tanggal 11 Desember baru sesak lagi. Sekalian saja cek, pindah ke Rumah Sakit Santosa," kata Teddy.
Saat berada di Rumah Sakit Santosa Bandung, Lina yang juga mantan istri Sule harus menjalani rawat inap selama satu hari.
"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Teddy.
Teddy menambahkan, ia telah memberikan surat kuasa kepada pihak kepolisian untuk mengambil hasil riwayat pemeriksaan medis Lina dari rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dokter Guntur Septapati, mengatakan bahwa pada 4 Januari lalu, Lina Jubaedah saat tiba di IGD dalam kondisi meninggal dunia.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 4-an pagi. 04.15 WIB dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan secara medis dan lain-lain, 4.15 sudah meninggal dunia," ujar Guntur di ruang IGD RS Al Islam, Bandung, Selasa (7/1/2020).
Menurut dia, saat itu pihaknya tak bisa menentukan diagnosa secara pasti karena Lina sudah meninggal dunia.
"Kemungkinan bisa macam-macam. Data di kami riwayat ada hipertensi (tekanan darah tinggi)," ucapnya. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar