GridPop.ID - Kejahatan seksual yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga sukses membuat publik dunia geger.
Diberitakan Kompas.com, Reynhard didakwa atas 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 orang pria.
Dalam melancarkan aksinya, Reynhard tak memedulikan kondisi mereka yang tak sadar akibat obat bius.
Bahkan, Reynhard merekam semua aksinya tersebut dan menyimpannya sebagai file pribadi di ponsel dan juga laptopnya.
Peristiwa yang menyeret nama Reynhard Sinaga ini tercatat sebagai kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah hukum di Inggris.
Masih melansir dari Kompas.com, pihak keluarga pun menerima keputusan hakim atas hukuman yang dijatuhkan pada Reynhard Sinaga.
Hakim Goddard menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap Reynhard untuk sidang tahap satu dan tahap dua, namun vonis baru dapat diberitakan oleh media setelah putusan dibacakan untuk sidang tahap ketiga dan keempat pada Senin (06/01).
Keputusan hakim yang menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap Reynhard pun disetujui oleh ayah Reinhard Sinagar.
"Kami menerima putusannya. Hukumannya sesuai dengan kejahatannya. Saya tidak ingin mendiskusikan kasusnya lebih dari ini," papar Saibun.
Berbeda dari suaminya, ibu Reynhard Sinaga masih syok dengan berita tentang putranya.
Melansir dari Wartakotalive.com, ibu Reynhard Sinaga, Normawati mengungkapkan dirinya masih sulit percara ketika mendengar anaknya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Dalam sebuah kesempatan saat mengunjungi anaknya di Penjara Strangeways, Inggris pada Juni 2019, Normawati sempat menanyakan sesuatu kepada Reynhard.
"Mengapa kamu menyimpan foto dan video itu di ponselmu?"
"Aku suka melakukannya. Itu dokumentasiku" kata Reynhard kepada Normawati mengingat saat dirinya bertanya kepada Reynhard di penjara bulan Juni 2019.
Dalam sebuah wawancara Sunday Times yang dikutip Manchester Evening News, Minggu (12/1/2020), ibu dari empat anak itu menerangkan bahwa putranya merupakan seorang 'anak yang ramah' yang suka menyendiri dalam buku-buku bacaan dan belajar.
Norma juga mengungkapkan anaknya adalah sosok pendiam dan dapat bermain piano dengan baik, dalam DailyMail, (11/1/2020).
Normawati juga mengaku merawat Reynhard begitu istimewa dan selalu mengajaknya ke gereja setiap hari Minggu.
Menurut Norma, putranya merasa 'nyaman' di Manchester dan selalu menolak pulang kendati ibunya mengancam tak akan mengirimi uang lagi.
Tahun 2017, Normawati mendapat telepon dari Greater Manchester Police (GMP) yang mengatakan bahwa putranya telah ditangkap atas 'kejahatan serius' dan sedang berada di rumah sakit.
"Aku ketakutan" kata Normawati kepada The Sunday Times yang dikutip Manchester Evening News, Minggu (12/1/2020).
"Aku pikir mungkin dia dirampok atau berantem dengan pencuri. Dia bukan tipe bocah yang suka berantem,"
Reynhard Sinaga memang dipukuli oleh salah satu korbannya yang sadar diperkosa saat bangun dari pengaruh obat.
Mengetahui anaknya berada di rumah sakit, Normawati rela terbang ke Inggris untuk menemani anaknya di rumah sakit.
Normawati merasa marah melihat anaknya diperlakukan seperti itu.
Ia bertanya apakah korban (yang memukul Reynhard) mengada-ada (mengaku diperkosa anaknya).
Di sinilah kejahatan Reynhard mulai terungkap. Hingga saat ini Reynhard masih membantah apa yang dilakukannya itu adalah sebuah kesalahan.
Reynhard mengklaim bahwa masing-masing korbannya bersedia mengikuti 'permainan seks' di mana para pria yang ia beri obat dan ia perkosa sebenarnya berada dalam kondisi 'bicurious''. (*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar