GridPop.ID - Satu per satu persiapan tengah dilakukan penyanyi dangdut Ayu Ting Ting untuk konser tunggalnya.
Namun di tengah kesibukan menggarap konser, Ayu Ting Ting tiba-tiba mengalami kejadian kurang menyenangkan.
Ibu satu anak itu bahkan harus mendatangi dokter untuk menyembuhkan penyakitnya yang datang sebelum konser digelar.
Merujuk artikel dari Kompas.com, Ayu Ting Ting bakal menggelar konser tunggal bertajuk 10 Tahun Suara Hati Ayu Ting Ting.
Konser perdana Ayu itu akan digelar di Tennis Indoor Senayah Jakarta pada 28 Maret 2020 mendatang.
Meski akan dibuatkan konser megah oleh Ruben Onsu sebagai promotor, pemilik nama Ayu Rosmalina ini merasa belum pantas.
Namun, dia berusaha meyakinkan diri untuk menggelar konser megah ini sebagai pembuktian 10 tahun berkarier di industri musik Tanah Air.
"Masih merasa, aduh saya kayaknya masih belum pantas kalau misalnya bikin konser. Memang mungkin sudah jalannya dan sudah rezekinya, pas banget 10 tahun" kata Ayu Ting Ting saat dijumpai di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).
Ayu mengatakan, awalnya hanya ingin membuat sebuah konser mini. Namun Ruben Onsu menawarkan konser megah untuk Ayu sekaligus meyakininya.
"Tadinya saya cuma mau bikin mini concert untuk fans-fans saya, akustikan gitu, terus tiba-tiba Dona ketemu sama Ruben. Ruben nawarin langsung ke saya, saya bilang ‘hah? kalau gede-gede saya enggak berani'. Saya tadinya pengin bikin mini concert. 'Enggak, lu sudah pantas. Lu sudah 10 tahun'. Oh iya benar juga, ya," ucap Ayu lagi.
Dengan adanya dorongan Ruben Onsu, akhirnya ibu satu anak ini menerima tawaran itu. Sebab, kata Ayu, ini adalah sebuah kesempatan bagus sebagai pembuktian dirinya berada di panggung musik Indonesia.
"Ini kesempatan buat saya enggak boleh ditolak. Ya, senang banget sih. Kemudian saya langsung diyakinkan banget-banget karena ketemunya setiap hari. Jadi percaya dirinya makin nambah," tutur Ayu Ting Ting.
Namun, di tengah persiapan yang dilakukan Ayu, pedangdut tersebut mengalami pembengkakan pada matanya hingga menyebabkan kepalanya pusing.
"Udah, udah periksa ke dokter. Kemarin pagi-pagi bengkak banget langsung bawa ke dokter," ujar Ayu dikutip dari kanal Youtube KH Infotainment via Tribun Style.
Ayu menerangkan bahwa penyakitnya ini ada yang menyebut bintitan.
Namun kata dokter, bengkak di matanya lantaran infeksi. Hal itu membuat Ayu mengingat sering menggunakan make up untuk keperluan panggung.
"Ibaratnya kalau orang kampung gitu ibaratnya bintit ya. Cuman dokter kan bahasanya infeksi bakteri. Mungkin saya banyak kena make up, terus kena debu dan lain-lain juga," jelasnya.
"Dari hari jumat sebenernya, pas kemarin hari Minggu ada acara dipakein eyeshadow, make up dan lain-lain," imbuhnya.
Namun ada pula yang mengatakan mata bengkak tersebut karena dikencingi hewan.
"Biasanya, ada juga yang bilang dikencingin hewan, jadi saya parno. Apa iya sih dikencingin kecoa?" ujar Ayu Ting Ting.
Ada pula yang menyebut Ayu nervous menjelang konser tunggal perdananya yang tingga dua bulan lagi.
"Mungkin juga (nervous), doain aja. Tapi sekarang udah kempes sih. Tapi Alhamdulillah sih sekarang udah enggak kenapa-napa," jelasnya.
Ayu sempat merasakan kepalanya sakit saat bengkak di matanya cukup besar.
Berkat obat resep dari dokter, Ayu merasa kini matanya sudah mendingan.
"Sakit, nyut-nyut kepala kemarin. Tapi sekarang udah enggak," ujarnya.
"Salep, langsung ke dokter. Udah mendingan, udah lumayan," ungkap Ayu.
Ayu Ting Ting lantas menceritakan persiapan konsernya yang semakin padat.
Tidak hanya berlatih vokal, pelantun lagu Sambalado tersebut juga latihan menari dan bermain piano.
"Persiapan konser setiap hari setiap waktu, tadi pagi juga latihan. Sekarang juga udah mau latihan lagi. Banyak yang harus disiapin. Makin kesini makin banyak," paparnya.
"Latihan vokal, paling tinggal yang biasa-biasa. Maksudnya latihan dance, piano. Bulan Maret, 28. Doaina aja. Apapun itu saya cuman mau melakukan yang terbaik," ujar Ayu Ting Ting. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar