GridPop.ID - Publik kini tengah dihebohkan dengan kabar dari Ningsih Tinampi yang mengaku bisa memanggil Nabi dan Malaikat.
Melihat reaksi masyarakat yang mengecam dirinya, Ningsih justru tetap teguh membela dirinya.
Bahkan, Ningsih Tinampi pun menantang orang-orang yang mempunyai ilmu dan para ulama untuk membuktikan sendiri bahwa kemampuannya itu nyata dan tidak sesat.
Sadar aksinya menuai perbincangan, Ningsih Tinampi akhirnya meminta maaf.
Tak hanya meminta maaf, Ningsih Tinampi juga mengurai bahasan soal pengakuannya terkait bisa panggil malaikat dan nabi.
Pengakuan Ningsih Tinampi yang bisa memanggil malaikat dan nabi memang menuai perhatian publik.
Dalam sebuah video di laman Youtube-nya, Ningsih Tinampi mengaku bahwa ia bisa memanggil malaikat.
Tak cuma malaikat, Ningsih Tinampi mengaku juga bisa memanggil para nabi.
"Ini para malaikat yang Aku undang. Biar semuanya tahu. Yang saya undang sekarang adalah para Nabi," ucap Ningsih Tinampi dalam salah satu video Youtube-nya yang berjudul "PENUNJUKKAN ILMU MILIK NINGSIH".
Pengakuan yang diurai Ningsih Tinampi itu rupanya mendapat respon negatif dari publik.
Dalam media sosial, warganet tampak mengecam pengakuan yang dilayangkan Ningsih Tinampi.
Sadar akan hal itu, Ningsih Tinampi pun akhirnya mengurai responnya.
Dalam video Youtube-nya, Ningsih Tinampi memberikan judul 'maaf seribu maaf', Rabu (15/1/2020).
"Saya mohon maaf yang sebesar-sebesarnya pada waktu saya membuka semua itu. Itu dengan tujuan untuk melepaskan kita dari maksiat. Dan kita kembali lagi taubat kepada Allah," ucap Ningsih Tinampi.
Namun tak cuma minta maaf, Ningsih Tinampi juga mengurai keheranannya.
Tak mengaku salah, Ningsih Tinampi justru heran ketika disebut sesat.
"Kalau memang perbuatanku ini sesat, sesatnya dari mana? Allah memang memberiku begitu kelebihan dengan tujuan gara bisa mengingatkan semuanya ke Islamnya kembali. Karena saya bisa berkomunikasi dnegan Rosul, karena saya selalu diutus untuk melakukan ini melakukan itu," imbuhnya.
Bahkan, Ningsih Tinampi menantang agar paranornal Mbah Mijan dan yang tidak percaya kepadanya untuk melihat sendiri cara pengobatannya.
"Nyoba sekali-kali yang punya indera ke rumah, melihat cara pengobatan saya. Sesatnya dari mana?" tegas Ningsih Tinampi.
"Saya mengeluarkan dari semua penyakit adalah dari setan, terutama ilmu hitam yang menyakiti orang," tegasnya.
Jika terbukti pengobatannya sesat, Ningsih Tinampi mengaku akan berhenti dan menangung semuanya.
"Kalau pengobatan saya ini sesat, saya berhenti dan siap menanggung semuanya," imbuh Ningsih Tinampi.
Usai mengurai soal permintaan maafnya, Ningsih Tinampi tampak tak kuasa menahan tangis.
Hal itu terlihat ketika Ningsih Tinampi teringat dengan perjuangannya selama ini.
"Saya mati-matian bekerja, tenaganya pagi sampai pagi saya ngobatin orang. Dan mereka semua sakitnya parah. Uangnya juga bukan untuk saya sendiri. Saya bila dikritik begini saya senang banget bukannya susah," akui Ningsih Tinampi.
Lebih lanjut, Ningsih Tinampi pun berujar bahwa ia akan segera mengundang ulama ke rumahnya.
Tak cuma ulama, Ningsih Tinampi juga akan mengundang polisi.
Hal itu diungkap Ningsih Tinampi usai pengakuannya bisa memanggil nabi dan malaikat menjadi perbincangan.
"Saya mau mengundang ada ulama, saya mau mengundang MUI untuk datang ke rumah. Saya mau ngundang jajaran dari kepolisian, dari TNI," akui Ningsih Tinampi.
"Karena yang berobat ke saya jangan dikira rakyat jelata. Pejabat negara banyak banget. Mereka semua juga sikut-sikutan, ilmu hitam," ucap Ningsih Tinampi.
Melanjutkan ucapannya, Ningsih Tinampi pun kembali menegaskan soal komunikasi yang pernah terjadi antara dirinya dengan rosul.
Ningsih Tinampi mengaku sempat diberi pesan oleh Rosul.
"Saya di Madinah, waktu mau pulang, saya sama Rosul diberi tahu 'Ningsih, kamu akan mendapat barokahnya Madinah'. Alhamdulillah rezeki saya langsung banyak banget,"
"Rosul juga bilang 'ingat rezeki itu jangan kau makan sendiri, bagi-bagikan pada mereka yang membutuhkan'," kata Ningsih Tinampi.
(*)
Source | : | Tribun Bogor |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar