GridPop.ID - Penangkapan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat sempat menggemparkan publik lantaran mengaku berkuasa atas Pentagon.
Namun, penangkapan tersebut tampaknya justru memicu keberanian beberapa 'keraton' untuk muncul demi mendapatkan pengakuan dunia.
Salah satunya adalah kemunculan Sunda Empire yang mengaku dapat menyelamatkan bumi dan seluruh umat dari senjata-senjata nuklir yang akan menyerang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kemunculan sejumlah kelompok baru seperti Sunda Empire-Earth Empire dan Keraton Agung Sejagat, yang kemudian viral di dunia maya, menunjukkan banyak orang yang mengalami stres.
"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini."
"Yang ternyata ada orang yang percaya juga kan, begitu ya menjadi pengikutnya," kata gubernur yang akrab disapa Emil dikutip dari YouTube KompasTV.
Pernyataan Ridwan Kamil tersebut rupanya mendapatkan tanggapan dari salah satu petinggi Sunda Empire yang menyebut dirinya sebagai Ki Ageng Rangga Sasana.
Ki Ageng Rangga Sasana mengatakan bahwa keberadaan kelompoknya adalah untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.
Selain itu Sunda Empire ia harapkan mampu melindungi kehidupan seluruh umat manusia.
"Keberadaan Sunda Empire adalah melahirkan tatanan bumi yang menyelamatkan bumi dan umat keseluruahan," kata Rangga dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (21/1/2020).
Rangga melanjutkan, untuk mencapai tujuan tersebut, Sunda Empire mengklaim mampu mengendalikan senjata nuklir.
"Satu contoh yang saya bilang, yang bisa menghentikan atas nuklir adalah tindakan dari Sunda Empire,"ujarnya.
Rangga menilai masyarakat tidak perlu resah dengan keberadaan Sunda Empire.
"Masyarakat di Indonesia tidak usah ada keresahan, atau dibikin resah yah"
"Karena Sunda Empire tidak bikin resah," tandasnya.
Rangga memandang keresahan masyarakat tidak diakibatkan oleh keberadaan Sunda Empire.
Melaikan diciptakan sendiri oleh pemerintah daerah sendiri.
"Kebetulan yang membuat resah justru pejabat di daerah itu," imbuhnya.
Dalam penyampaiannya, Rangga juga menyindir pernyataan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut keberadaan Sunda Empire akibat banyak orang stres.
"Jangan sampai begitu, memalukan. Sebagai Gubernur Jawa Barat tidak paham tetang apa itu Sunda Empire," tutup Rangga.
Kemunculan Sunda Empire
Kehebohan Sunda Empire dimulai sejak Jumat (17/1/2020) dari sebuah postingan seorang warganet bernama Renny.
Dalam postingannya tersebut, warganet itu menuliskan mengenai pertemuan Sunda Empire - Earth Empire di Bandung.
Ia bahkan menulis, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
Masa pemerintahan dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan??" tulis warganet Renny, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (21/1/2020).
Dalam foto tersebut, terlihat ada sejumlah orang yang mengenakan seragam seperti seragam militer.
Mereka juga mengenakan baret yang warnanya berbeda-beda, ada biru dan hitam.
Sementara itu, di unggahan lainnya dari warganet tersebut, disebutkan mengenai informasi acara dari Sunda Empire tersebut.
Ada acara pertemuan Sunda Empire yang disebut dilaksanakan pada 15 April 2019 di Bandung.
Tak tanggung-tanggung, dalam postingan tersebut, tertulis ada pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic.
"Alhamdulillah telah terlaksana dgn baik acara endrosmenet United States of Indonesia (USI) SE-EE. Senin 15 April 2019 di Bandung."
"Peresmian pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic dan Penyerahan Mandat atas nama kekaisaran SE oleh Perdana Menteri Dunia YM GPM," tulis Renny.
(*)
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar