GridPop.ID - Sepeninggal Lina Jubaedah pada Sabtu (4/1/2020) lalu rupanya menyisakan berbagai teka-teki yang belum terungkap.
Salah satunya mengenai penyebab kematian mantan istri komedian Entis Sutisna alias Sule yang dianggap ganjil dan mendadak itu.
Hingga kini, proses penyelidikan hingga otopsi masih berjalan untuk mengungkapkan tabir kebenaran.
Merujuk artikel dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, sesuai mekanisme otopsi, prosesnya akan selesai dalam waktu 14 hari.
Ia berjanji akan mengumumkan hasil otopsi setelah 14 hari.
"Belum, dari hasil otopsi belum (ada) jadi kalau pun ada (hasil otopsi) akan kami rilis nanti," ujar Saptono saat dihubungi, Selasa (21/1/2020).
Ia mengatakan, polisi sudah melakukan pemeriksaan kepada semua saksi termasuk perawat dan satpam Rumah Sakit Al Islam.
Polisi sudah memeriksa 17 saksi atas laporan Rizky Febian terhadap kematian Lina Jubaedah.
"Ya, saksi ini, kan, seluruhnya 17 yang sudah kami ambil keterangan dari keluarga, kerabat, kemudian suami, termasuk sopir yang mengantar, asisten rumah tangga yang ada di rumah itu, sama dari rumah sakit dokter, perawat sama satpam, karena waktu penanganan awal, saat almarhum dibawa ke Rumah Sakit Al Islam, penyidik perlu untuk mengambil keterangan," kata Saptono.
Polisi juga membuka kemungkinan kembali memeriksa suami Lina, Teedy Pardiyana, jika dibutuhkan.
"Suami (almarhum) sudah tiga kali kami mintai keterangan, ya nanti kalau ada perkembangan baru dan informasi yang perlu dimintai keterangan dari suami, ya kami panggil ulang," ucapnya.
Erlangga belum mau mengambil kesimpulan apapun terkait meninggalnya Lina. Ia akan menunggu hingga hasil otopsi keluar.
"Yang paling utama itu, kan, yang berdasarkan hasil dari otopsi dulu, dari hasil otopsi nanti sudah ada kemudian kami analisis dan akan kami sampaikan hasil dari itu," kata Saptono.
Sementara itu, dilansir dari tayangan Silet yang diunggah kanal YouTube RCTI - INFOTAINMENT pada Senin (20/1/2020) via Grid.ID, Winarno Djati, SH, salah satu pengurus RW yang merangkap sebagai pengacara para saksi yang memandikan jenazah Lina mengungkapkan sebuah fakta baru.
Sesuai dengan panggilan penyidik, para pihak yang dipanggil polisi diminta untuk memberikan keterangan sebagai saksi atas dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan pembunuhan.
Winarno mengatakan, para saksi terlebih dahulu memotong kuku almarhumah.
"Yang terjadi dan yang dilakukan sudah disampaikan ke penyidik. Keempat ibu-ibu dan satu pembantu itu memang pertama-tama melakukan pemotongan kuku. Kuku almarhumah itu dipotong, yang dikoordinir oleh ibu hajah Heti," ungkapnya.
Selanjutnya, tangan mendiang Lina diangkat ke atas dan diketahui 10 jari tangan ibu dari Rizky Febian itu membiru.
Fakta itu disebut Winarno diketahui langsung oleh Teddy.
"Setelah dipotong kuku, nah saat itu, karena waktu itu tidak boleh berbicara sesama ini (yang memandikan)," katanya.
"Hanya kemudian tangan almarhumah agak sedikit diangkat ke atas, nah dilihatkan semua yang ada ibu-ibu itu ditambah Pak Teddy melihat bahwa memang di sepuluh driji (jari) kanan kiri itu membiru," lanjut ungkapnya.
Kendati demikian, sang kuasa hukum dari para saksi tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian Lina.
"Saya hanya mendengar di media, bahwa ibu Lina itu setelah sholat subuh kemudian melepas mukena terus jatuh tengkurap," tuturnya.
"Kemudian informasi yang saya terima, pasca kejadian itu pingsan, kemudian dilakukan proses selanjutnya yaitu dibawa ke rumah sakit," tandas Winarno.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar