GridPop.ID - Keberadaan Nenek Iroh di dalam keluarga Baim Wong dan Paula Verhoeven rupanya membawa warna tersendiri.
Selain selalu membuat orang-orang di sekitarnya tertawa, Nenek Iroh juga sosok wanita tua yang selalu memberi inspirasi.
Sikap Nenek Iroh yang sederhana dan apa adanya itu banyak menarik perhatian rekan-rekan selebriti Baim Wong.
Diberitakan via Tribun Jakarta, Nenek Iroh adalah orang yang tak sengaja bertemu dengan Baim Wong.
Saat berjualan gorengan di depan minimarket, Baim disapa oleh Nenek Iroh yang menyebutnya Marshanda.
Nenek Iroh rupanya mengingat Baim adalah mantan kekasih Marshanda, selain itu ia mengidolakan mantan istri Ben Kasyafani tersebut.
Semenjak bertemu dengan Baim Wong kehidupan Nenek Iroh berubah drastis.
Ia diajak Baim Wong untuk tinggal di rumahnya karena Nenek Iroh tak mempunyai tempat tinggal tetap.
Bahkan Baim Wong telah mewujudkan hampir semua keinginan Nenek Iroh misalnya bertemu Marshanda dan berangkat umrah.
Sosok Nenek Iroh pun selalu memberi inspirasi hingga membuat Baim kagum padanya.
Kabar mengenai Nenek Iroh sering dibagikan Baim Wong dalam vlog-nya di kanal Youtube Baim Paula.
Pada tahun lalu, Baim Wong berniat untuk merenovasi tempat tinggal Nenek Iroh sehari-hari di kediaman Baim.
Baim Wong berniat untuk merapihkan tempat tersebut agar Nenek Iroh merasa nyaman.
Ternyata niat bukan semata-mata omongan belaka karena kini Baim Wong pun tengah merenovasi rumahnya.
Untuk itu, Nenek Iroh pun diketahui tidak lagi bersama Baim dan justru tinggal bersama keluarga Tya Ariestya.
Dikutip via Grid.ID, hal itu dibenarkan langsung oleh Tya melalui unggahan vlog terbarunya di kanal YouTube Keluarga ITIKK (31/1/2020).
Secara blak-blakan aktris 33 tahun itu membenarkan jika Nenek Iroh tinggal bersamanya, namun itu hanya bersifat sementara.
Rupanya Baim dan sang itri, Paula Verhoeven, sengaja menitipkan nenek pada Tya lantaran rumah mereka tengan direnovasi, termasuk kamar yang ditinggali Nenek Iroh.
Demi rasa nyaman sang nenek, Baim dan Paula pun mengambil inisiatif tersebut, tentunya atas seizin Tya dan suaminya.
"Kemarin itu Nenek Iroh sempat tinggal di rumah kita. Kebetulan memang Baim dan Paula nitipin Nenek Iroh sama kita," ujar Tya.
"Di rumahnya Baim itu, persis di depan kamar Nenek Iroh lagi dibangun dapur khusus buat nenek. Baim memang lagi menyiapkan sesuatu buat nenek, dan kalau misalkan nenek masih di situ kan kasihan. Itu debu banget," jelasnya.
Selama tinggal bersama Tya, Nenek Iroh curhat jika ia pernah jatuh saat berada di rumah.
Hal itu terjadi tidak lama setelah proses renovasi di rumah Baim dimulai.
Curhatan Nenek Iroh itu sempat membuat Tya syok mengingat usia nenek yang sudah cukup tua dan pasti fisiknya tidak sekuat dulu.
Tya makin kaget saat menyadari fakta bahwa Nenek Iroh tidak pernah mengatakan hal tersebutg kepada Baim.
Jadi Baim tidak mengetahui bahwa nenek pernah jatuh selama berada di rumahnya.
"Ternyata nenek sempat jatuh pas di rumah Baim. Kalau nggak salah kena bata yang habis dihancur-hancurin itu. Sementara nenek kan udah tua juga, jalannya udah nggak sesigap dulu lagi," terangnya.
"Makanya pas di rumah kita, dia cerita. Dan ternyata dia nggak mau cerita sama Baim gara-gara takut dibawa ke Rumah Sakit," tambahnya.
Dijelaskan juga oleh Tya bahwa kondisi Nenek Iroh saat tiba di rumahnya sudah mengalami batuk-batuk hebat.
Namun sayangnya, Nenek Iroh cukup sulit untuk dibujuk berobat ke rumah sakit.
"Pas nginep di tempat kita, Nenek Iroh ini kondisinya juga mulai batuk-batuk yang lumayan kenceng banget. Kita ajak ke rumah sakit, nenek nggak mau," jelas Tya.
Dua minggu berlalu, Nenek Iroh tiba-tiba mengalami demam dan lemas sehingga Tya pun membulatkan tekad untuk memaksa membawa Nenek Iroh ke rumah sakit.
"Akhirnya dua minggu setelah batuk-batuk itu, nenek mulai demam. Akhirnya kita paksa bawa nenek ke UGD rumah sakit," kenangnya.
"Kita paksa banget karena nenek udah demam dan kakinya lemes dan mau nggak mau nenek di infus," pungkasnya.
Kini kondisi Nenek Iro sudah jauh lebih baik, sudah boleh pulang dari rumah sakit dan kembali berkumpul dengan orang-orang yang menyayanginya.
(*)
Source | : | Grid.ID,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar