“Dia enggak akan pergi sampai telornya menetas,” terangnya.
Dari fakta-fakta itu, Panji menyimpulkan ada dua kemungkinan yang bisa menjelaskan perilaku ular kobra di Kapuas itu.
“Nah ini yg terjadi di Kapuas antara dua kemungkinan. Bisa jadi ini adalah king cobra betina yang lagi nungguin telurnya.”
“Karena warga takut enggak berani deketin makanya disebut kaya’ bertapa. Sedangkan kalau ini king cobra jantan bisa jadi memang king cobra tersebut memiliki area kekuasan di daerah tersebut,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia pun meragukan cerita warga yang mengatakan ular itu telah berdiam di tempat selama empat tahun terakhir.
Ular dalam video itu, menurutnya, terlihat kurus. Namun, Panji menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin ular tidak mencari makan selama empat tahun karena umumnya ular hanya bisa menahan lapar alias tidak makan paling lama tiga bulan.
Dari video itu, Panji juga melihat pemandangan yang cukup lazim pada ular, yaitu kutu caplak.
“Di kepalanya. Panji lihat ada caplak. Tau enggak caplak? Kutu ular. Kutu ini juga biasa ditemukan pada hewan domestik lain seperti anjing,” ujarnya.
(*)
Source | : | Tribun Sumsel |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar