Dokter kemudian menjelaskan, "Jadi ada 3 tahap ya. Yang pertama kalau orang awam sebutnya detoksifikasi. Jadi awal mami Nunung masuk ke sini kita pelan-pelan ketergantungannya kita kurangi."
"Yang kedua namanya primary, tahap kedua ini timnya lebih kuat lagi. Bukan hanya dokter spesialis psikiatri tapi juga dokter umum, ada psikolognya dan ada perawatnya ada konselornya."
Dokter psikiatri RSKO itu nampak serius menanggapi rasa penasaran Sule.
Tapi kemudian dokter meminta Sule juga ikut diterapi. Hal ini lantaran Sule menjadi teman yang cukup dekat dengan Nunung.
"Dan yang diterapi ini bukan hanya mami nunung nya tapi lingkungannya. Termasuk nanti kamu diterapi juga,” pinta Dokter spesialis psikiatri RSKO.
Sule yang mendengar permintaan dokter pun lantas panik hingga menanggapina dengan candaan.
"Pak saya bukan pemakai pak saya pemandu turis. Tapi memang harus begitu pak?" kata Sule.
"Menurut Dokter spesialis psikiatri RSKO, lingkungan atau teman dekat memiliki peran penting dalam menjaga pasien pecandu narkoba untuk bisa sembuh.
Sule dan Andre sebagai teman dekat Nunung yang nantinya diharapkan memantau agar Nunung tak lagi terpikat narkoba.
"Jadi begini karena kan lingkunganlah yang menjaga, jadi nanti kalaupun mami Nunung keluar dari sini yang mengawasi bukan kita tapi yang mengawasi teman-temannya termasuk mas Andre dan mas Sule," papar dokter.
Sekedar mengingat, Nunung beserta suaminya July Jan Sambiran (JJ) ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 19 Juli 2019.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu seberat 0,36 gram, 2 klip kecil bekas bungkus sabu, dan 3 sedotan plastik untuk menggunakan sabu.
Nunung dan suaminya bernama July Jan Sambiran mulai menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar