Berkedok Tawarkan Terapi Khusus Hingga Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Psikolog Dedy Susanto Akhirnya Buka Suara hingga Sesumbar Pencapaian Gelarnya: Saya Memang Bergelar S1 dan S3 Psikologi!
Sebuah kiriman dibagikan oleh Revina VT (@revinavt) pada
Menanggapi tudihan itu Dedy Susanto akhirnya buka suara.
Lewat postingan di laman Instagram pribadi, Dedy pun memberikan klarifikasi soal gelarnya sebagai seorang psikolog.
"Di dunia ini selain psikolog ada psikoterapis lainnya seperti NLP practitioner, hypnotherapy, dll, ada banyak. Jadi yang bisa praktek terapi tidak hanya psikolog, namun psikoterapis itu bisa.
"Sedikit cerita, mengapa Revina sampe kesel banget sama saya berawal dari bahas soal LGBT. LGBT menurut saya itu bisa disembuhkan, bukan bawaan nature apalagi takdir. Saya optimis LGBT bisa disembuhkan.
Dari kasus yg pernah saya tangani ada laki-laki yang sangat membenci ayahnya sehingga citra seorang ayah rusak/laki-laki itu rusak di batinnya.
"Saya memang bergelar S1 dan S3 psikologi. Di bio saya cantumkan gelar S3 psikologi saya dengan 'Doktor Psikologi'.
Apakah salah saya mencantumkan Doktor Psikologi? Padahal Doktor itu gelar S3. Bila kamu S3 matematika kamu juga akan dipanggil 'Doktor'," tulis Dedy Susanto.
"Saya itu dulu sudah ada gelar S1 dan S2 tapi non psikologi. Nah S1 dan S2 non psikologi ini saya pakai untuk ambil S3.
Pada saat yang sama saya ambil ulang S1 psikologi. Jadi ketika S1 psikologi lulus ya momennya deketan sama S3 psikologi lulus," imbuh Dedy dengan menutup kolom komentar.
Komentar