"Waktu Tuhan pasti yg terbaik walau kadang tak mudah dimengerti, yes itu benar. Oleh karna itu ternyata penting untuk bisa menjadi yg terbaik disetiap kesempatan," tulisnya lagi.
Kemudian, menjadikan diri sendiri sebagai yang terbaik dalam versinya masing-masing, mensyukuri dan memaafkan satu sama lain.
"Bangkit dari keterpurukan, memaafkan diri sendiri untuk semua langkah dan keputusan yg dibuat atas ketidak tahuan, memaafkan orang lain yg sengaja atau tidak telah menyakiti. Bersyukur, berdamai dengan semua hal," tulis Gisel kembali.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar