"Sekarang trauma sepertinya iya. Tapi, saya merasa masih bisa mengendalikan itu," kata dia.
Terakhir, korban berharap agar insiden yang menimpanya tak terjadi lagi pada korban-korban lain.
Ia juga berharap supaya petugas kampus bersikap simpatik terhadap korban pelecehan seksual, bukannya balik menyalahkan korban.
"Saya betul-betul berharap pihak PLK UI tidak seperti ini lagi dalam menangani kasus pelecehan seksual," kara korban.
"Padahal, seharusnya keamanan kampus itu bisa memastikan, mahasiswa itu bisa berjalan sendiri dengan aman di lingkungan kampusnya. Bukan malah bilang saya jangan jalan sendiri lagi," ia menambahkan.
Saat ini, pihak Kemahasiswaan UI sudah turun tangan untuk mendampingi korban, berupaya membuatnya nyaman, juga mengamankan sejumlah laki-laki yang diduga pelaku pelecehan seksual itu.
"Kami terus berupaya melakukan pendampingan terhadap para mahasiswa kami. Kami berkomitmen menyusun langkah strategis upaya pencegahan, penanggulangan, dan penanganan perihal kekerasan seksual," ujar Rosari Saleh, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Kamis malam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Pelecehan Seksual Mahasiswi UI di Lingkungan Kampus
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar