"Jadi di-publish dulu baru nego. Itu aja sudah salah," tambahnya.
Mengetahui hal itu, Deddy tak habis pikir karena perusahaan besar berani melakukan pencurian konten.
Berbeda dengan individu yang mengambil konten Deddy untuk konsumsi pribadi.
"Tapi kalau company besar kan artinya dia nyari keuntungan dari sini dan yang diambil bukan saya doang," ujar Deddy.
Deddy juga mengakui bahwa dirinya baru menyadari ada pencurian setelah mengamati penurunan views konten-konten YouTube-nya.
"Nah, belakangan penontonnya (views) berkurang, kenapa bisa bekurang? Oh ternyata kepecah. Kepecah ke mana. Oh, ternyata Spotify, ke Apple Music. Siapa yang mecah? Ya perusahaan ini (Wave Suara)," tutur Deddy.
"Kan artinya saya dirugikan dong," imbuhnya.
Source | : | Nova |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar