GridPop.ID - Kabar kurang mengenakkan datang dari daerah Solo, Jawa Tengah.
Pasalnya, satu dari dua pasien yang positif idap corona yang dirawat di RSUD Moewardi tealh dinyatakan meninggal dunia.
Di RSUD Moewardi, pasien positif virus corona ini sebelumnya tengah menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Sayangnya, nyawa pasien positif virus corona ini tidak tertolong setelah mengalami gagal nafas atau pneumonia.
"Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB.
Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).
Satu pasien yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki dan berusia 59 tahun.
Pemakaman jenazah pasien itu dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona.
Harsini pun menyampaikan bagaimana detail prosedur penanganan pemakaman pasien yang meninggal dunia dalam kondisi positif virus corona.
Jenazah dibungkus plastik oleh tim medis.
"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti.
Tidak boleh ada keluarga pasien.
Hanya ada tim medis," kata dia.
Baca Juga: Satu Korban Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Begini Kisahnya yang Tak Diduga, Ternyata...
Sebelumnya, kabar bahwa pasien ini dinyatakan positif virus corona sudah dibenarkan oleh juru bicara Pemerintahan Penangangan Corona, Achmad Yurianto.
"Iya terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif (Covid-19)," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
Saat ini, kata Yuri, Dinas Kesehatan Surakarta sedang melakukan trackking perjalanan pasien.
"Artinya juga harus kita trackking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum.
ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," kata Yuri.
Dari trackking riwayat perjalanan diketahui pasien ini sempat melakukan aktivitas di Bogor.
Awalnya, dua orang warga Solo menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat pada 25 Februari 2020 hingga 28 Februari 2020.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020) menjelaskan, sehari berselang sepulang dari Bogor, dua warga itu mengeluhkan batuk, pilek hingga demam.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," jelas Harsini
Keduanya kemudian dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah.
Namun seminggu menjalani perawatan, kondisi keduanya tak kunjung membaik.
Bahkan demam tubuhnya mencapai 38 derajat celcius.
Lalu mereka berdua dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo pada tanggal 8 Maret 2020. (*)
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar