Tak berhenti di situ, WR terus saja meninggi omongannya di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita. Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undangnya. Bukan teroris, bukan nganu," bentak WR.
Sekali lagi, WR tak mau diperiksa kesehatannya dan mempersilakan pemeriksaan kesehatan dilakukan di rumah sakit.
"Kita siap diperiksa di mana saja. Enggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit," bentaknya.
"Iya, Pak," tutur salah seorang tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
Belum sampai melangkah, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora yang lain menyahut dengan lantang.
"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba Bupatinya besok periksa)," teriaknya.
Mendengar hal itu, WR pun kembali memanas di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
"Oh iya, saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya? Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa enggak? Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar