GridPop.ID - Persebaran pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan.
Menurut informasi yang dihimpun dari laman website resmi penanganan Covid-19, hingga Jumat (20/3/2020) diketahui jumlah pasien positif virus corona sejumlah 369 orang.
Salah satu diantaranya adalah seorang ibu yang tinggal di Solo, Jawa Tengah yang beberapa waktu terakhir mencuri perhatian warganet.
Bagaimana tidak, wanita 49 tahun itu nekat membantu pernikahan tetangganya meski statusnya saat itu adalah suspect corona dan diharuskan mengarantina diri.
Ibu tersebut akhirnya harus dijemput petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri lengkap pada Rabu (18/3/2020) malam.
Diketahui ibu yang merupakan warga di Solo tersebut dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk menjalani isolasi intensif karena suspect Corona.
Berikut fakta-fakta terkait penjemputan seorang warga suspect Corona di Solo dilansir dari TribunSolo.com:
1. Sempat Jalani Karantina Mandiri
Lurah setempat Winarto menuturkan warga tersebut merupakan suspect Virus Corona.
"Kami belum tahu hasilnya, dia itu merupakan seorang ibu berumur sekitar 49 tahun," tutur dia saat dipanggil ke Pemkot Solo bertemu Sekda Ahyani, Kamis (19/3/2020).
"Sebelum diambil statusnya menjalani karantina mandiri di rumahnya," imbuhnya membeberkan.
2. Dijemput Petugas Dibawa ke RS
Winarto menceritakan dirinya sempat didatangi beberapa petugas kesehatan beberapa hari sebelum penjemputan.
"Petugasnya mengatakan kepada saya, 'pak warganya ini mau tidak mau harus kami jemput'," kata dia.
"Ia juga mengatakan 'sudah kami siapkan mobil kesehatannya', saya hanya sebagai pemegang wilayah, ya siap, kemudian saya kondisikan, jangan sampai mengumpulkan orang banyak," tambahnya.
Pasien suspect tersebut dijemput petugas kesehatan di rumahnya.
Adapun sebanyak kurang lebih empat orang yang mendiami rumah tersebut, termasuk pasien.
3. Dijemput Menggunakan Mobil Khusus
Kejadian 'penjemputan' pasien tersebut disaksikan langsung lurah dan camat setempat dari jarak aman yang telah ditentukan.
"Kemarin ada mobil khusus, dan petugas yang memakai alat pelindung diri lengkap langsung masuk ke rumah warganya," tutur Winarto.
"Setelah itu memasukan ibu ke mobil dan langsung meninggalkan lokasi, dibawa ke RSUD Dr Moewardi," tandasnya.
4. Pasien Mengaku Sehat
Lurah setempat di Kota Solo, Winarto sempat membentuk satuan tugas (satgas) mandiri untuk memantau aktivitas seorang pasien suspect Virus Corona di wilayahnya.
Pembentukan itu dilakukan sebelum pasien dijemput tim kesehatan berpakaian alat pelindung diri dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.
"Satgasnya itu berasal dari tetangga sekitar rumah pasien, mereka ikut mengawasi aktivitasnya," tutur dia usai menghadap Sekda Ahyani di Pemkot Solo, Kamis (19/3/2020).
Meski begitu, Winarto mengaku dirinya juga tetap memantau aktivitas pasien suspect virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 itu melalui sambungan telepon.
"Contohnya saya selalu menelpon pasien bertanya ibu ada di rumah? Ada di rumah, kondisinya sehat? 'tenang pak Lurah kondisi saya sehat'," katanya.
5. Bukan Karantina Mandiri Malah Rewang
Namun, pemantauan tersebut nampaknya kurang efektif pasalnya apa yang diutarakan pasien tidak sesuai dengan kenyataannya.
"Kemarin pernah disidak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, diperiksa ke rumahnya ternyata rewang di acara kumbokarnan," terang Winarto.
"Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Solo ikut memeriksa ke rumah terus saya ditelepon, katanya pasien di rumah, ini infonya malah dia di pasar," imbuhnya membeberkan.
6. Lurah Kena Tegur
Akibatnya, Winarto kena teguran Dinas Kesehatan Kota (DKK) solo dan Provinsi Jawa Tengah.
"Ya, saya dimarahi," ucapnya.
Meski begitu, Winarto menyarankan pembentukan tim khusus yang bertugas memantau aktivitas orang yang melakukan karantina mandiri.
"Kami sampaikan kepada atasan kami yang mengingatkan pasien itu yang memiliki porsinya, misalnya keamanan ya TNI, kalau kesehatan, ya Dinas Kesehatan Kota," kata dia.
"Saya mengusulkan bentuk satgas yang melibatkan dinas terkait, kalau membentuk satgas mandiri nanti akan disepelekan," tandasnya.
7. Lurah Lakukan Isolasi 17 Rumah Warga
Lurah setempat Winarto memutuskan mengisolasi semua rumah yang berada di sekitar tempat tinggal kediaman pasien suspect Virus Corona.
Apalagi, pasien tersebut telah dijemput petugas kesehatan di rumahnya dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.
Isolasi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang saat ini telah menjadi pandemi.
"Saya awalnya mendapat laporan dari pihak puskesmas kalau ada penambahan terus, awalnya dua terus jadi lima rumah," terang Winarto saat berada di Pemkot Solo, Kamis (17/3/2020).
"Daripada tersebut bertambah, saya mengajukan semua rumah yang berada di wilayah itu diisolasi," imbuhnya membeberkan.
Winarto menyampaikan sebanyak 17 rumah diisolasi untuk menekan penyebaran virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 itu.
"Itu inisiatif saya untuk mengisolasi 17 rumah, apalagi akses masuk-keluarnya cuma satu," katanya.
(*)
Source | : | TribunSolo.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar