GridPop.ID- Jika kalian sering menonton sinetron ataupun FTV di era tahun 2000an pasti tidak asik dengan sosok Purwaniatun.
Ya, Purwaniatun ini adalah sosok aktris yang sering memerankan figur seorang ART dalam sinetron muaupun FTV.
Lama tak muncul di TV ternyata selama ini Purwaniatun tengah sakit.
Kabar duka pun baru saja datang dari sosok Purwaniatun.
Purwaniatun telah menghembuskan nafas terakhir pada Senin (23/3/2020).
Sementara itu, meninggalnya Purwaniatun langsung dibenarkan oleh cucunya yang bernama Gia.
“Iya benar (meninggal dunia),” ucap Gia, saat dihubungi wartawan pada Senin (23/3/2020).
Gia menambahkan bahwa meninggalnya Purwaniatun lantaran sakit.
Sebelumnya, Purwaniatun sempat menjalani operasi kanker rahim.
Setelah itu, keadaannya tak kunjung membaik.
“Pasca-operasi, kanker rahim. Setelah dioperasi, diangkat, baru sakitnya. Setelah itu, belum membaik gitu sampai sekarang,” tutur Gia.
Purwaniatun meninggal pada usia 66 tahun. Gia, selaku cucunya menyebut bahwa mendiang merupakan sosok yang suka menghibur.
“Ya gitu suka ngelawak. Iya aktif terus,” ujar Gia mengungkapkan sosok sang nenek, Purwaniatun.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, pesinetron senior Purwaniatun sempat menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit selama 40 hari lamanya.
Purwaniatun dirawat usai melakukan operasi pengangkatan operasi kanker rahim.
“Kira-kira sekarang hari ke-40, setelah operasinya di ICU (dirawatnya),” kata Gia, cucu Purwaniatun, saat dihubungi wartawan pada Senin (23/3/2020).
Gia menyebut bahwa sang nenek hanya sadar dua hari usai operasi pengangkatan kanker rahim itu dilakukan.
“Dua hari doang sadarnya, terus memburuk,” ujar Gia lagi.
Selain itu, Gia mengungkapkan bahwa Purwaniatun mengambil keputusan untuk menjalani operasi kanker rahim setelah mengetahui kondisi kesehatannya belum lama ini.
“Jadi, setelah tahu kanker rahim langsung minta diangkat, masih kecil gitu (kankernya). Makanya dia minta buru-buru segera (diangkat),” katanya lagi.
(*)
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar